google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Lawan Arus, Rupiah Menguat Berkat Keputusan BI Pertahankan Bunga 4,75%

Advertisement

Lawan Arus, Rupiah Menguat Berkat Keputusan BI Pertahankan Bunga 4,75%

17 Desember 2025

 

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Nilai tukar rupiah bergerak melawan arus pelemahan pasar keuangan global setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%. Pada perdagangan Rabu (17/12), rupiah ditutup menguat tipis di level Rp16.680 meski dolar AS mendapat sentimen positif dari kenaikan indeks dolar.


Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menilai penguatan rupiah terjadi seiring meredanya tekanan eksternal, terutama dari pasar obligasi Amerika Serikat. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melemah ke level 4,16%, sehingga menekan pergerakan dolar AS secara terbatas.


"Kebijakan BI yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75% menjadi faktor utama yang menopang rupiah, meskipun indeks dolar AS naik ke level 98,55," ujar Gunawan di Medan.


Di sisi lain, pasar saham domestik justru bergerak melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan dalam rentang 8.660 hingga 8.729 sepanjang sesi perdagangan dan ditutup melemah 0,11% di level 8.677,345.


Pelemahan IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa saham Asia yang bergerak mixed menjelang penutupan perdagangan. Sejumlah saham berkapitalisasi besar tercatat menjadi penekan utama indeks, di antaranya BBCA, TLKM, UNTR, BBNI, dan BRPT.


Sementara itu, harga emas dunia melanjutkan penguatan secara terbatas dan ditransaksikan di level US$4.316 per ons troi. Kenaikan harga emas didorong memburuknya sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat, yang kembali memicu spekulasi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve pada tahun depan.


Gunawan menambahkan, selain faktor data ekonomi, tensi geopolitik global yang masih memanas turut menjaga daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Di pasar domestik, harga emas tercatat relatif stabil di kisaran Rp2,3 juta per gram.