google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Tim Sopo Daganak Tembus Babak Final Indonesia Menari 2025 di Medan

Advertisement

Tim Sopo Daganak Tembus Babak Final Indonesia Menari 2025 di Medan

12 Oktober 2025

 

Salah satu penampilan tim tari Sopo Daganak dalam kompetisi Indonesia Menari 2025 di Kota Medan, Minggu (12/10).


ANTARAsatu.com | MEDAN - Tim Sopo Daganak berhasil mencapai babak puncak kompetisi Indonesia Menari 2025 yang digelar di Sun Plaza, Kota Medan, Sumut, Minggu (12/10). Tim tari besutan Agincourt Resources itu masuk 16 besar dari 84 tim peserta.


Tampil dengan kostum bernuansa biru dan merah hati berpadu dengan kain bercorak batik, tim Sopo Daganak tampak kompak melenggok dengan luwes dan lincah membawakan tarian yang diwajibkan oleh panitia.


Indonesia Menari 2025 mewajibkan tim peserta membawakan koreografi khusus karya Bathara Saverigadi Dewandoro. Koreografi ini menonjolkan detail gerakan tangan khas dari berbagai daerah di Indonesia. 


Koreografi diiringi delapan lagu daerah yang diaransemen modern. Yaitu Sinanggar Tulo dari Sumut, Kicir-Kicir dari Jakarta, Cing Cangkeling dari Jabar, Anging Mamiri dari Sulsel, Rek Ayo Rek dari Jatim, Indung-Indung dari Kaltim, Si Patokaan dari Sulut dan Rasa Sayange dari Maluku.


Pada babak penyisihan, ketiga tim Sopo Daganak terlihat cukup menyedot perhatian para pengunjung mal. Tidak sedikit dari pengunjung menghentikan langkahnya dan menyaksikan penampilan mereka.


Ceria, penuh percaya diri dan atraktif, mereka kemudian bersorak riang saat salah satu dari tiga tim tari Sopo Daganak dinyatakan lolos ke babak 16 besar. Bersaing dengan tim-tim tari lain yang kebanyakan berasal dari Kota Medan.


Resmi berdiri pada 2023, Sopo Daganak merupakan sanggar seni tari asal Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut. Sanggar ini didukung oleh program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, melalui Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada).


Walaupun perjalannya masih tergolong singkat, tetapi Sopo Daganak tercatat telah meraih beberapa prestasi di tingkat nasional dan pengalaman internasional. Seperti Juara II Festival Lomba Tari Kreasi Tingkat Nasional 2024, delegasi budaya Indonesia ke Turki, serta Penghargaan Subroto 2024.


Sayangnya, titel juara Indonesia Menari 2025 di Medan akhirnya luput mereka genggaman mereka. Namun Rohani Simbolon, Manager Community Development PTAR, menyatakan keikutsertaan tim Sopo Daganak dalam kompetisi Indonesia Menari 2025 di Medan memang tidak mematok target juara.


Terlebih, tim-tim lawan dalam kompetisi ini sudah jauh lebih berpengalaman dan tidak sedikit dari mereka sudah profesional. Sementara para penari Sopo Daganak, meski berbakat, seluruhnya masih duduk di bangku SMP dan SMA.


PTAR menganggap kompetisi ini termasuk penyelenggaraan akbar sehingga keikutsertaan Sopo Daganak utamanya untuk memperkuat eksistensi sanggar tari di level provinsi dan nasional. Keikutsertaan Sopo Daganak di kompetisi ini, katanya, juga untuk menempa mental bertanding para penari.


"Kami akan terus support mereka dan keberhasilan mencapai babak final ini sudah menjadi prestasi bagi sanggar tari. Kami kembali ke Batangtoru dengan kebanggaan," ujarnya.


Dasti Sejoli, Ketua Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada), mengungkapkan para penari Sopo Daganak sudah menunjukkan penampilan yang baik meski hanya berlatih sekitar dua bulan. Dengan  intensitas latihan hanya sebanyak 14 kali mereka sudah mampu menembus 16 besar dari total 84 tim peserta.