ANTARAsatu.com | YOGYAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, menyalurkan bantuan 50 gerobak sampah dan satu unit insinerator kepada Pemerintah Kota Yogyakarta, Sabtu (4/10). Bantuan tanggung jawab sosial ini menjadi bagian dari upaya PGN mendukung pengelolaan sampah yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai dukungan korporasi menjadi langkah strategis mempercepat perbaikan tata kelola sampah di tingkat masyarakat.
"Keterlibatan perusahaan dalam urusan lingkungan adalah langkah penting. Kami menyambut baik dukungan PGN yang berpartisipasi aktif menjaga kebersihan Kota Yogyakarta," kata Hasto.
Bantuan itu sejalan dengan program unggulan Pemkot Yogyakarta, Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS), yang mendorong pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Program tersebut menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengurangi volume sampah dan mengelolanya secara mandiri.
Volume sampah harian di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 300 ton, dengan 60% di antaranya merupakan sampah organik. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan korporasi seperti PGN, pengelolaan sampah diharapkan berjalan lebih efektif serta mengurangi beban tempat pembuangan akhir.
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), Santiaji Gunawan, mewakili manajemen PGN, mengatakan perusahaan berkomitmen menghadirkan solusi bermanfaat bagi masyarakat, termasuk melalui program lingkungan.
"Kami percaya pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Bantuan ini diharapkan mendorong kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat," ujar Santiaji.
Santiaji menambahkan, setiap gerobak sampah dilengkapi ember untuk penampungan awal di rumah tangga. Desainnya dibuat agar mudah digunakan dan fungsional bagi masyarakat.
Selain itu, PGN juga memberikan satu unit insinerator berkapasitas 1–3 ton per hari. Fasilitas pembakaran sampah ini dirancang efisien dan ramah lingkungan untuk mengurangi volume limbah residu yang tidak bisa didaur ulang.
Santiaji menegaskan, komitmen PGN terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Program tersebut mendukung penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan di wilayah perkotaan.
PGN sebelumnya membangun jaringan gas di Kabupaten Sleman untuk melayani hingga 12.900 pelanggan, mulai rumah tangga hingga sektor komersial. Langkah itu diharapkan mendorong efisiensi energi sekaligus menekan emisi dan menjaga kualitas udara kota.
"Pemanfaatan gas bumi tidak hanya efisien dan ekonomis, tetapi juga membantu menjaga kualitas lingkungan. Ini bagian dari sinergi sektor energi dan lingkungan menuju kota hijau berkelanjutan," tutup Santiaji.