Berfoto bersama usai pemasangan jargas di Komplek Citra Wisata, Medan, Senin (30/6).
ANTARAsatu.com | MEDAN - Gas bumi makin dilirik warga Medan karena tarifnya lebih murah dan pemakaiannya aman. Peralihan dari elpiji ke jaringan gas rumah tangga terus meningkat di berbagai kawasan.
"Hemat betul, kenapa baru tahu sekarang, ya," kata Nyoman, warga Komplek Citra Wisata, Senin (30/6).
Nyoman dulunya memakai elpiji tabung 12 kilogram seharga Rp270.000 per bulan. Kini dia hanya membayar sesuai pemakaian sekitar Rp10.000 per meter kubik.
Dia juga memilih gas bumi karena pelayanannya cepat dan responsif. Sistemnya dirasa aman dan cocok untuk kebutuhan rumah tangga.
Area Head PGN Medan Agus Kurniawan menyebut, gas bumi menjadi solusi energi bersih yang hemat biaya. PGN juga mendukung program transisi energi nasional menuju net zero emission pada 2060.
PGN menjalankan seremoni Gas In untuk pelanggan di Komplek Citra Wisata, Medan. Kegiatan ini menjadi bagian dari skema investasi internal perusahaan.
Gas bumi dianggap lebih bersih dan tidak menimbulkan risiko besar seperti kebocoran elpiji. Konsumennya juga tidak perlu repot mengangkat tabung berat.
Hingga Mei 2025, PGN telah memiliki 45.391 pelanggan rumah tangga di Kota Medan dan Deliserdang. Jumlah ini akan terus ditambah seiring perluasan jaringan.
Jaringan pipa PGN di Medan mencakup 11 kecamatan, termasuk Medan Petisah, Medan Polonia dan Medan Sunggal. Kawasan lain seperti Medan Johor dan Medan Perjuangan juga sudah terjangkau.
Pelanggan lain, Noni Astrida Siregar, mengaku merasa lebih aman setelah pindah ke gas bumi. Dia tidak lagi khawatir jika harus meninggalkan rumah dalam waktu lama.
Dia sebelumnya menggunakan gas tabung yang dirasakannya kurang efisien. Selain boros, penggunaannya juga membuatnya cemas terhadap risiko kebocoran.
Gas bumi tidak hanya hemat, tetapi juga mendukung hidup lebih nyaman. Noni pun mengalihkan rumah keduanya untuk menggunakan layanan PGN.