google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Bobby Bilang Dirinya Bersedia Diperiksa KPK

Advertisement

Bobby Bilang Dirinya Bersedia Diperiksa KPK

Dyan Putra
30 Juni 2025

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution saat diwawancarai wartawan (Ist)
ANTARAsatu.com | MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution, akhirnya angkat bicara ke publik pasca operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat 'bestienya' mantan Kadis PUPR, Topan Obaja Putra Ginting (TOP).


Bobby menyatakan siap diperiksa lembaga antirasuah tersebut, lantaran sangat menghormati proses hukum yang sedang dilakukan KPK.


Bahkan, ia juga menyebut sudah empat orang pejabat Pemprov Sumut yang tersandung hukum sejak menjabat gubernur.


"Namanya proses hukum, kita bersedia saja, itu biasa-biasa saja, apalagi katanya tadi ada aliran uang," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pengeran Diponegoro, Senin (30/6/2025).


"Kita semua di pemprov, kalau ada aliran uang kepada jajaran, katanya sesama atau bawahan atau atasan aliran uangnya ya wajib memberi keterangan," sambung Bobby.


Soal kemungkinan aliran dana dari 'fee' proyek senilai Rp 8 miliar tersebut mengalir ke rekeningnya, mantan Wali Kota Medan itu tampak irit bicara.


"Nanti hukum aja yang lihat," pungkas menantu mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).


Diketahui, KPK sebelumnya menetapkan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting (TOP) sebagai tersangka, setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (26/6/2025) malam.


TOP ditetapkan sebagai tersangka karena menerima gratifikasi atau suap dari PT. Dalihan Natolu Group (DNG) dalam rencana pembangunan jalan di wilayah Sumatera Utara.


Selain, TOP KPK juga menetapkan Direktur PT Dalihan Natolu Grup (DNG) berinisial KIR, RES selaku KUPT Gunungtua merangkap sebagai PPK dan staf UPTD Gunungtua dalam pengadaan proyek jalan di daerah Sipiongot sebesar 1,78 miliar dan akan tayang pada Juni 2025.


Adapun pembangunan proyek pembangunan jalan Sipiongot batas Labusel, dengan nilai proyek Rp 96 miliar dan proyek pembangunan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot, dengan nilai proyek Rp 61,8 miliar.


TOP merupakan alumni STPDN tahun 2007. Ia lahir pada 7 April 1983 dan mengawali karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Medan.


Kariernya dimulai dari posisi Kasubbag Protokol Bagian Umum Setdako Medan, lalu menjabat Kabid Sandi di Diskominfo Medan, dan Camat Medan Tuntungan pada 2019.


Selanjutnya namanya mencuat setelah dipercaya menjadi Kadis PU Medan usai Bobby Nasution dilantik sebagai Wali Kota Medan pada awal 2021.


Ia kemudian dilantik sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut dan sempat menjabat sebagai Pj Sekretaris Daerah Kota Medan pada 13 Mei 2024 hingga 20 Februari 2025.


Sudah menjadi rahasia umum bahwa TOP juga bagian dari tim pemenangan belakang layar Bobby-Aulia saat Pilkada Medan dan Bobby-Surya saat Pilgub Sumut 2024 lalu.


Beragam istilah pun menggambarkan keakraban TOP dan Bobby Nasution di lingkungan Pemko Medan antara lain seperti 'anak emas', 'anak kesayangan' hingga 'bestie' atau sahabat karib terhadap keduanya. (rel/red)