google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 1,2 Ton Sabu dari Malaysia

Advertisement

Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 1,2 Ton Sabu dari Malaysia

03 Juli 2025

 

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto (kiri).



ANTARAsatu.com | MEDAN - Polda Sumatera Utara menggagalkan penyelundupan 1,2 ton sabu dari Malaysia pada semester pertama 2025. Barang haram itu dibawa melalui jalur laut dan diedarkan lewat jaringan darat di Tanjung Balai, Asahan dan Batubara.


"Pengungkapan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergitas antara Polda Sumut bersama stakeholder lainnya dalam memberantas peredaran narkoba di Sumatera Utara," kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Kamis (3/7).


Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Sumut mencatat barang bukti sabu yang disita mencapai 1.163,88 kilogram. Selain itu, polisi juga menyita 189.975 butir ekstasi, 267,25 kilogram ganja, serta 6 hektare ladang ganja di kawasan pegunungan.


Polda Sumut juga menangkap 3.970 tersangka selama periode Januari hingga Juni 2025. Para pelaku terdiri atas bandar, kurir, dan pengedar jaringan internasional.


Direktur Ditres Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, tiga pengungkapan besar menjadi perhatian publik. Salah satunya adalah penggerebekan pabrik liquid vape mengandung narkoba di apartemen mewah Podomoro.


Pengungkapan besar lainnya berasal dari penangkapan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menyelundupkan narkoba dari Malaysia. Polisi juga menyita narkoba dalam razia tempat hiburan malam di Medan.


Calvijn menjelaskan, barang bukti narkoba diselundupkan melalui jalur laut dari Malaysia. Jaringan penyelundup memanfaatkan perairan lepas di Tanjung Balai, Asahan dan Batubara sebagai pintu masuk.


Polda Sumut memerkirakan tangkapan narkoba ini menyelamatkan 7,5 juta jiwa.


Dalam catatan semester pertama 2024, Polda Sumut hanya menangkap sekitar 2.800 tersangka. Volume sabu yang disita juga tidak mencapai separuh dari total yang disita pada 2025.


Tren pengungkapan kasus narkoba oleh Polda Sumut meningkat signifikan sejak awal tahun. Polda Sumut meyakini hal itu tidak lepas dari strategi penguatan patroli laut dan kerja sama intelijen dengan TNI AL dan Bea Cukai.


Kombes Calvijn menegaskan, pihaknya akan terus memerkuat sistem deteksi dini jaringan narkoba. Dia menyebut bahwa jaringan Malaysia-Indonesia masih menjadi rute utama penyelundupan.


Di sisi lain, polda juga menggencarkan program rehabilitasi bagi pengguna. Unit-unit satres narkoba di berbagai polres sudah diminta lebih aktif menjangkau kelompok rentan.


Polda Sumut juga mengajak masyarakat melapor jika mencurigai aktivitas penyalahgunaan narkoba. Kepolisian berjanji akan melindungi identitas pelapor untuk mendorong partisipasi publik.