ANTARAsatu.com | BANDUNG - Deakin University dan Lancaster University membuka kampus internasional di Bandung untuk menjawab kebutuhan pendidikan global. Kampus itu dijadikan jembatan bagi mahasiswa Indonesia meraih dua gelar sarjana internasional tanpa harus ke luar negeri.
"Lewat kampus DLI, kami ingin menjawab tantangan globalisasi pendidikan yang semakin berkembang, memberikan akses kepada mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman belajar internasional, sambil tetap mempertimbangkan tantangan ekonomi yang mereka hadapi," ujar Profesor Greg Barton, Rektor Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) dalam keterangan tertulis, Senin (23/6).
Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) hadir dengan program dual-degree unik yang memadukan kurikulum internasional dan pengalaman lokal dengan biaya lebih terjangkau. Keunggulan ini ditawarkan sebagai jawaban atas lonjakan kebutuhan tenaga kerja multidisipliner yang siap pakai.
Kolaborasi dua universitas ternama dunia itu menawarkan lima program dual-degree unggulan dalam bidang Teknologi Informasi dan Bisnis. Program tersebut dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global maupun di pasar domestik.
Para mahasiswa dapat memilih lintas disiplin ilmu, mulai dari Cyber Security hingga Business Analytics, yang kesemuanya telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Legalitas ini memastikan gelar mereka diakui dalam dunia kerja.
Barton menekankan, pendekatan DLI tidak hanya memindahkan pengajaran dari luar negeri ke dalam negeri. Kurikulumnya disesuaikan juga dengan tantangan sosial dan ekonomi yang khas di Indonesia, serta dikembangkan untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan kemampuan adaptif.
DLI menjanjikan metode pembelajaran berbasis riset terapan dan studi kasus nyata yang membekali mahasiswa dengan skill masa depan, termasuk keamanan digital, analitik data dan manajemen bisnis. Kurikulum ini lahir dari sinergi antara pengalaman akademik Australia dan Inggris.
Urgensi terhadap talenta digital meningkat seiring serangan siber yang semakin masif di Indonesia. Data dari BSSN menyebutkan, sepanjang 2023 terdapat 103 dugaan insiden kebocoran data, mayoritas menyerang sektor pemerintahan.
Dalam konteks itu, program Bachelor of Cyber Security yang ditawarkan DLI menjadi salah satu sorotan. Mahasiswa tidak hanya diajarkan teknologi pertahanan siber, tapi juga dilatih berpikir strategis dalam menghadapi krisis data yang kompleks.
Selain bidang teknologi, program studi bisnis dan keuangan juga dibekali pendekatan modern berbasis data dan perangkat digital. Hal ini menjadikan lulusan DLI relevan terhadap tren disrupsi yang melanda hampir seluruh sektor ekonomi.
Tak hanya menjual program akademik, DLI juga menjanjikan pengalaman pendidikan internasional dalam ekosistem lokal. Kampusnya di Bandung dirancang sebagai pusat inovasi terbuka yang menumbuhkan jejaring profesional lintas negara sejak dini.
Sebagai upaya memperluas akses, DLI menggelar rangkaian Application Day dan Info Session sepanjang tahun 2025 di berbagai kota besar. DLI juga membuka Open House di Kampus Bandung agar calon mahasiswa dan orang tua bisa mengenal lebih dekat program ini.
"Pendidikan internasional tidak boleh eksklusif. DLI adalah kesempatan nyata bagi generasi muda Indonesia untuk merasakan kualitas dunia, tapi tetap berpijak pada kebutuhan bangsa sendiri," ujar Greg Barton menutup.