google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Rupiah Menguat di Menit Akhir saat Pasar Bergerak Sangat Lesu

Advertisement

Rupiah Menguat di Menit Akhir saat Pasar Bergerak Sangat Lesu

21 November 2025

 


ANTARAsatu.com | JAKARTA - Rupiah menguat di menit-menit akhir perdagangan Jumat (21/11), meski pasar keuangan domestik bergerak sangat lesu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,07% ke level 8.414,352 setelah sempat menyentuh 8.361 di sesi perdagangan kedua.


Sejumlah saham besar menekan indeks, termasuk BUMI, BBCA, BBRI, TLKM dan ANTM. Tekanan jual membuat pergerakan IHSG tetap berada di zona merah hingga menjelang penutupan.


Berbeda dengan IHSG, rupiah menunjukkan penguatan meski volatilitas cukup tinggi sepanjang hari. Mata uang Garuda ditutup di Rp16.690 per dolar AS, setelah sempat diperdagangkan di atas Rp16.700 pada awal sesi.


Menurut Gunawan Benjamin, Ekonom UISU, penguatan rupiah terjadi karena pelaku pasar lebih memilih menahan aksi jual di tengah minimnya sentimen global.


"Rupiah cenderung menguat di akhir sesi karena pelaku pasar menunggu kepastian dari sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang dapat memengaruhi ekspektasi suku bunga," jelasnya.


Minimnya sentimen juga membuat aktivitas perdagangan saham bergerak dalam rentang terbatas. Kondisi serupa terlihat pada harga emas, yang tetap stabil di US$4.042 per ons troy atau sekitar Rp2,2 juta per gram di pasar domestik.


Pelaku pasar diperkirakan masih akan bersikap wait and see hingga adanya kepastian data ekonomi AS berikutnya, sehingga volatilitas IHSG dan rupiah tetap terbatas.