google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Rekor Harga Emas Dunia Bikin Investor Galau antara Jual atau Beli, Simak Tipsnya

Advertisement

Rekor Harga Emas Dunia Bikin Investor Galau antara Jual atau Beli, Simak Tipsnya

24 Desember 2025

 

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi baru di level US$4.411 per ons troy. Kondisi itu berkemungkinan memicu dilema di kalangan investor antara mempertahankan kepemilikan atau merealisasikan keuntungan.


Jika dikonversi ke Rupiah dengan kurs sekitar Rp16.675 per dolar AS, harga emas berada di kisaran Rp2,4 juta per gram. Bahkan di lapangan bisa menembus lebih dari Rp2,5 juta per gram.


Kenaikan harga emas tersebut dinilai menggiurkan bagi investor yang sudah lebih dulu berinvestasi saat harga masih rendah. Pada saat yang sama, kondisi ini mendorong sebagian pemilik emas mempertimbangkan untuk menjual seiring tercapainya rekor harga tertinggi baru.


Sementara itu, calon pembeli justru dihadapkan pada kekhawatiran harga emas akan berbalik turun setelah lonjakan tajam. Dilema serupa juga dialami pedagang emas yang bertransaksi dalam jangka pendek, karena kesalahan pengambilan posisi berpotensi memicu kerugian apabila harga emas dunia terkoreksi tajam.


Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menilai ada sejumlah faktor yang perlu dicermati investor sebelum mengambil keputusan. Ia menyoroti tren perlambatan ekonomi global yang berpotensi menekan aset keuangan dan kripto.


"Sehingga emas justru berpeluang menjadi aset pelindung nilai karena sifatnya yang universal dan kemampuannya menggantikan peran uang fiat," ujarnya, Rabu (24/12).


Selain itu, tren penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat diyakini masih akan berlanjut. Berdasarkan data ekonomi AS yang memburuk belakangan ini, pemangkasan suku bunga dianggap memiliki urgensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun mendatang.


Faktor lain yang turut menopang prospek emas adalah meningkatnya tensi geopolitik global. Situasi geopolitik yang belum menunjukkan tanda mereda dan meningkatnya risiko konflik berskala besar membuat emas berpotensi semakin diminati sebagai aset yang relatif aman dan stabil.


Di sisi lain, akumulasi emas yang dilakukan banyak bank sentral dunia juga dinilai berpotensi mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi. Kebijakan tersebut memperkuat permintaan emas di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.


Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Gunawan menyarankan masyarakat yang telah memiliki emas dan tidak memiliki kebutuhan dana mendesak untuk tetap mempertahankan kepemilikannya. Kenaikan harga emas saat ini dinilai masih didukung oleh fundamental global yang kuat, meski investor tetap perlu mencermati risiko koreksi jangka pendek.