Implementasi program MBG di SD Negeri 023972, Kelurahan Berengam, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumut, Senin (13/10).
ANTARAsatu.com | MEDAN - Program makan bergizi gratis (MBG) memicu peningkatan konsumsi daging sapi di Sumatera Utara dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan konsumsi yang mencapai sekitar 15% itu terpantau sejalan dengan bertambahnya dapur MBG di sejumlah daerah.
"Produksi daging sapi meningkat hampir 19 ton per bulan dan konsumsi naik sekitar 15%," kata Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), di Medan, Senin (24/11).
Namun kenaikan konsumsi itu tidak tercermin pada stabilnya harga daging sapi di pasar yang dinilai belum menggambarkan perubahan permintaan. Pergerakan harga yang datar muncul karena pasokan daging sapi bersifat elastis dan cepat menyesuaikan dengan kebutuhan.
Penjualan di tingkat pengecer menunjukkan konsumsi rumah tangga dan pelaku usaha seperti restoran serta pedagang bakso masih stagnan. Aktivitas MBG disebut sebagai faktor utama perubahan pola produksi yang naik signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Gunawan menilai pola konsumsi berpotensi naik lebih jauh bila pemerintah memperluas jumlah dapur MBG pada tahun depan. Namun menaikan itu tidak diperkirakan mengerek harga secara drastis karena penyesuaian sapi indukan masih dapat dilakukan.
Harga daging sapi diproyeksikan masih bergerak stabil pada kisaran Rp110.000–Rp130.000 per kilogram. Potensi kenaikan terbatas sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram berpeluang terjadi bila permintaan terus meningkat.
Skenario kenaikan lebih tinggi hanya mungkin terjadi jika harga pakan kembali merangkak naik. Tekanan biaya pakan disebut sebagai faktor terbesar yang bisa memengaruhi harga daging sapi ke depan.
