google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Dorong Pertumbuhan Industri KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung, PMT Gelar Forum Group Discussion

Advertisement

Dorong Pertumbuhan Industri KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung, PMT Gelar Forum Group Discussion

Editor: Dyan Putra
24 September 2025

PT Prima Multi Terminal (PMT) menggelar Forum Group Discussion (FGD) forong pertumbuhan Industri KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung
ANTARAsatu.com | MEDAN - PT Prima Multi Terminal (PMT) bersama Pelindo Regional 1 dan PT Prima Pengembangan Kawasan menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Kesiapan Pelabuhan Kuala Tanjung dalam Rangka Pertumbuhan Industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung, di Graha Medan, Rabu (24/9/2025).


Acara ini mempertemukan para pemangku kepentingan utama di sektor logistik dan industri, yang dihadiri jajaran manajemen Pelindo Group wilayah Sumatera Utara.


Selain itu turut juga hadir, perwakilan dari PT Kereta Api Indonesia (Divre 1 Sumut), PT Kawasan Industri Nusantara, Pengelola Dry Port KEK Sei Mangkei, Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumut, DPC Organda Sumut, dan juga DPD Organda.


Dalam hal ini, Pelabuhan Kuala Tanjung dipandang sebagai salah satu proyek strategis nasional yang akan menjadi pintu masuk dan keluar logistik di wilayah barat Indonesia.


Dengan lokasi strategis menghadap Selat Malaka jalur pelayaran internasional tersibuk di dunia, pelabuhan ini disiapkan sebagai hubungan perdagangan global, sekaligus penopang utama bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.


Sei Mangkei sendiri telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kehadiran pelabuhan dengan kapasitas besar di Kuala Tanjung akan memangkas biaya logistik, mempercepat proses ekspor, dan memberi nilai tambah bagi produk industri nasional.


“Dengan adanya pertumbuhan di KEK Sei Mangkei dan kawasan industri Kuala Tanjung maka Pelabuhan Kuala Tanjung harus segera melalukan persiapan untuk optimalisasinya,’ ujar Executive Director 1 Regional 1, Jonedi Ramli.


Plt. Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Rudi Susanto, menambahkan berdasarkan prospek market, maka akan ada pertumbuhan signifikan di PMT Terminal Kuala Tanjung, tidak hanya kontainer namun juga non kontainer.


“Berdasarkan analisa pasar maka akan ada pertumbuhan signifikan di Pelabuhan Kuala Tanjung. Saat ini kapasitas yang tersedia masih dapat menampung pertumbuhan tersebut,” ungkap Rudi.


Salah satu fokus diskusi adalah konektivitas antarmoda. Kehadiran PT KAI Divre 1 Sumut, pengelola transportasi darat, dan Pengelola Dry Port Sei Mangkei mencerminkan pentingnya integrasi antara pelabuhan dengan jalur kereta api dan transportasi darat. Dengan sistem logistik terintegrasi, arus barang dari pusat industri ke pelabuhan akan lebih cepat dan efisien.


Sementara itu, Ketua DPW ALFI Sumut, Surianto, juga menekankan bahwa kesiapan infrastruktur harus dibarengi dengan kepastian layanan.


Menurutnya, kepastian jadwal kapal, keandalan layanan bongkar muat, Dan tarif kompetitif akan menentukan seberapa besar industri memanfaatkan Kuala Tanjung.


"FGD ini tidak hanya menjadi ruang koordinasi, tetapi juga forum strategis untuk menyamakan persepsi. Operator pelabuhan, pengelola kawasan industri, asosiasi transportasi, hingga pelaku logistik membahas berbagai kebutuhan layanan, peluang investasi, serta strategi memperkuat rantai pasok di Sumatera Utara," ucapnya.


Sedangkan Humas PMT mengatakan dengan meningkatnya aktivitas industri di Sei Mangkei dan Kuala Tanjung, kebutuhan layanan logistik diperkirakan terus bertumbuh.


Oleh karena itu, sinergi multipihak dipandang penting agar pelabuhan mampu memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kawasan.


Dalam jangka panjang, keberhasilan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan modern akan memberi dampak berganda. Selain mendukung daya saing industri, pelabuhan ini diharapkan menarik investasi baru, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi regional.


Pelindo menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan kesiapan infrastruktur, layanan, dan koordinasi lintas sektor. Dengan langkah tersebut, Kuala Tanjung dan Sei Mangkei diharapkan menjadi pusat pertumbuhan industri baru di Sumatera Utara sekaligus menguatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global. (ril/dyn)