google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Seorang Wanita Tewas saat Padamkan Api di Lereng Pinus Humbahas

Advertisement

Seorang Wanita Tewas saat Padamkan Api di Lereng Pinus Humbahas

21 Juli 2025

 

Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Hutaginjang, Tapanuli Utara, daerah tetangga Humbang Hasundutan, yang terjadi pada Kamis (17/7).


ANTARAsatu.com | HUMBAHAS - Seorang wanita muda berinisial JB, 27, ditemukan tewas setelah terjebak dalam kobaran api di lereng bukit Dusun Albung, Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut. Dia meninggal dunia saat berusaha memadamkan api yang menjalar dari ladangnya ke lahan milik tetangga.


Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (19/7), sekitar pukul 10.00 WIB saat JB bersama suaminya tengah membersihkan lahan mereka dengan cara membakar semak. Saat api mulai membesar dan terbawa angin ke ladang tetangga yang ditumbuhi pohon pinus, pasangan suami-istri itu berupaya memadamkannya dari dua arah.


JB memadamkan api dari atas lereng, sedangkan suaminya dari bawah. Namun kobaran api cepat merambat karena kuatnya angin dan lokasi berada di lereng dengan vegetasi yang mudah terbakar.


"Api naik dari ladang mereka ke atas sehingga membakar tubuh korban,” kata Kabid Perlindungan, Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumut Zainuddin Harahap, Senin (21/7).


Kepulan asap pekat diduga menyebabkan JB pingsan saat mencoba mengendalikan kobaran di sisi bukit. Suami korban langsung menghubungi keluarganya begitu melihat istrinya tergeletak tidak bergerak.


Namun saat dievakuasi, JB sudah tidak bernyawa lagi. Dugaan awal, korban meninggal karena menghirup asap dalam jumlah banyak.


"Lokasi sudah dipolice line. Polisi sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kematian korban," ujar Zainuddin.


Kasus ini menambah panjang daftar kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sepanjang Juli 2025. Dalam sebulan terakhir, sedikitnya lima titik kebakaran dilaporkan oleh BPBD setempat, dengan dua di antaranya terjadi di wilayah lereng perbukitan Pollung dan Lintongnihuta.


Sebagian besar kebakaran dipicu praktik pembersihan ladang dengan cara membakar, yang masih dilakukan sebagian petani meski telah dilarang. Kondisi musim kemarau dan angin kencang turut memperparah penyebaran api di area-area rawan.


Zainuddin mengingatkan warga agar menghentikan kebiasaan membersihkan lahan dengan api. Selain merusak lingkungan, cara ini mengancam keselamatan manusia.


DLHK Sumut kini tengah berkoordinasi dengan BPBD dan aparat desa untuk meningkatkan pengawasan dan sosialisasi bahaya pembakaran lahan. Pemetaan titik rawan dan patroli terpadu juga mulai digencarkan.