Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan Lumbantoruan saat menemui para murid SD Negeri 173270 Siborongborong, Senin (28/7). (Dok. Pemkab Taput)
ANTARAsatu.com | TAPUT - Suasana SD Negeri 173270 di Jalan Tugu, Siborongborong, pagi itu tampak berbeda. Ratusan siswa berkumpul di halaman sekolah, menyambut kedatangan Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan Lumbantoruan dan Ketua II Bidang Pendidikan TP PKK Lisa Deni Lumbantoruan.
Kedatangan mereka, Senin (28/7), bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan untuk menyosialisasikan gerakan "SAITAPAIAS" (Siswa-Siswi Tapanuli Utara Peduli Kebersihan Lingkungan dan Sekolah).
Dengan semangat menggebu Wakil Bupati Deni berdiri di depan para siswa.
Mulai hari ini, kita budayakan tidak membuang sampah sembarangan," serunya, sambil menunjukkan bungkus jajanan kosong.
Kalau habis makan, buang sampah pada tempatnya. Lihat sampah tergeletak? Ambil dan buang ke tempat sampah," ujar Deni lagi.
Gerakan ini bukan sekadar aksi bersih-bersih sesaat. Deni menegaskan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini adalah hal yang sangat penting. SAITAPAIAS harus disuarakan di setiap kelas.
"Bukan hanya gotong-royong, tapi membangun budaya peduli kebersihan," katanya.
Kepala Sekolah Kartini Sianipar pun menyambut baik program ini. Dia berjanji akan terus mengingatkan siswa tentang SAITAPAIAS.
"Intinya sederhana, jangan buang sampah sembarangan," ujar dia.
Kunjungan itu berlangsung interaktif. Wakil Bupati tidak hanya menyosialisasikan gerakan anti-sampah, tetapi juga menguji pengetahuan siswa dengan kuis singkat.
Beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan mendapat reward, menambah semangat mereka.
"Kita ingin jalan-jalan di Tapanuli Utara bersih dari sampah, terutama plastik. Mari suarakan SAITAPAIAS dimulai dari kelas," pesan Deni sebelum mengakhiri kunjungan.
SAITAPAIAS bukan sekadar program insidental. Gerakan ini dirancang untuk menciptakan perubahan berkelanjutan. Dengan melibatkan siswa sebagai agen perubahan, Pemkab Tapanuli Utara berharap kesadaran lingkungan akan tertanam kuat di generasi muda.
"Jika anak-anak sudah terbiasa hidup bersih, mereka akan membawa kebiasaan ini sampai dewasa," tambah Lisa Deni Lumbantoruan.