![]() |
Surya, Wakil Gubernur Sumut. |
ANTARAsatu.com | MEDAN - Wajah Surya terlihat tenang saat mengenang masa kecilnya sebagai anak dari pekerja perkebunan di Kabupaten Asahan. Di hadapan para pensiunan PTPN VI, ia kembali menyusuri jejak hidupnya yang dimulai dari barak-barak sederhana di tengah kebun.
"(Ketika itu) Satu-satunya anak kebun yang sekolah ke Medan ya hanya saya," kata Surya dalam acara Temu Kangen Para Purna Tugas Eks PTPN VI di Medan, Rabu (25/6).
Sejak kecil, Surya hidup dalam lingkungan kerja keras dan disiplin. Ayah dan saudara-saudaranya bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, Surya memilih jalan berbeda. Ia mengejar pendidikan hingga ke Medan.
Tahun-tahun awal di perkebunan mengajarkan Surya nilai kesederhanaan. Ia tumbuh dalam kultur masyarakat kebun yang akrab dan gotong royong.
Lingkungan kebun juga membentuk harapannya akan masa depan. Saat itu, bekerja di kebun atau menjadi pemain bola adalah cita-cita umum anak muda.
Namun ia membuktikan bahwa peluang bisa lahir dari keterbatasan. Pendidikan menjadi jembatan baginya menuju kehidupan yang lebih luas.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Surya menjadi guru di sekolah kejuruan di Batubara. Ia membagikan pengetahuan kepada generasi muda.
Perjalanan kariernya kemudian menapaki jalur politik. Ia pernah menjabat Bupati Asahan sebelum menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Baginya, pencapaian itu bukan semata ambisi pribadi. Itu adalah jawaban bahwa anak kebon pun bisa memimpin.
Di Sumatera Utara, kisah anak kebon yang jadi pejabat bukan hanya miliknya. Gubernur Bobby Nasution juga lahir dari keluarga perkebunan.
Kehadiran Surya dalam temu kangen itu sekaligus menjadi ajang silaturahmi keluarga. Salah satu peserta adalah abang kandungnya, Wagimin.
Suasana penuh kehangatan menyelimuti pertemuan di Raz Hotel Medan. Para purna tugas menyambut Surya dengan bangga.
Ketua Panitia, Amir, menyebut kehadiran Surya membawa semangat baru. Ia menilai sosok Surya merepresentasikan harapan semua anak kebon.
Kini, di usia senja para pensiunan, Surya meminta mereka tetap memberi saran bagi pembangunan. Ia percaya pengalaman mereka sangat berarti.
Sebagai wakil gubernur, Surya masih membawa semangat masa kecilnya. Ia tak melupakan akar tempat ia dibesarkan.
Menurut data resmi, Surya lahir pada 17 Juli 1957 di Asahan, Sumatera Utara. Ia menyelesaikan pendidikan guru teknik dan memulai karier dari ruang kelas.
Karier politiknya dimulai sejak menjadi Wakil Bupati Asahan. Ia kemudian menjadi Bupati Asahan dua periode.