.jpeg) |
| Ilustrasi Dugaan Korupsi Dana Desa |
Diketahui kasus dugaan korupsi Dana Desa yang dilakoni Kades Pematang Johar Sudarman ini mencuat setelah sejumlah lembaga penggiat anti korupsi menemukan berbagai kejanggalan penggunaan Dana Desa.
Salah satu dugaan utama adalah pengelolaan Dana Desa untuk program wisata sawah di Desa Pematang Johar yang dilakukan secara tidak transparan.
Selain itu, terdapat proyek pembuatan air mineral dalam kemasan yang kabarnya menghabiskan anggaran senilai Rp 350 juta.
Ironisnya, hingga saat ini proyek pembuatan air mineral tersebut belum terealisasi, sehingga memunculkan tanda tanya besar terkait penggunaan Dana Desa Pematang Johar.
Tidak hanya itu, mekanisme pengelolaan Dana Desa di Desa Pematang Johar juga dinilai secara keseluruhan diduga bermasalah.
Hal hasil, banyak pihak terutama dari penggiat anti korupsi yang menduga penggunaan Dana Desa tidak sesuai prosedur dan aturan.
Untuk itu, para pemerhati korupsi mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi mendalam dan transparan guna memastikan keadilan serta akuntabilitas pengelolaan Dana Desa.
Terpisah Kades Pematang Johar Sudarman, ketika dikonfirmasi awak media melalui sambung telepon seluler, Jumat (3/1/2025) menyangkal adanya permainan Dana Desa.
Menurut dirinya pengelolaan wisata sawah Desa Pematang Johar yang dananya digelontorkan dari Dana Desa sudah sesuai prosedur.
Namun Sudarman tak menyangkal saat disinggung kalau pendanaan wisata sawah ada suntikan dari PT Kawasan Industri Medan (KIM)
"Kalau pembuatan air mineral kemasan dana penyertaannya Rp 200 juta. Jadi bukan Rp 350 juta seperti di desas-desus kan," beber Sudarman. (tim)