Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Berastagi 19 – 21 November 2025 ini diikuti oleh pengelola Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perwakilan di wilayah kerja Pelindo Regional 1.
Manager Pelayanan SDM dan Umum, Helmi, yang membuka langsung kegiatan tersebut menegaskan pentingnya pemahaman mendalam mengenai pemetaan sosial serta analisis dampak untuk memastikan program TJSL memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Ia menekankan bahwa Pelindo harus mampu menjalankan program sosial yang terukur, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 1, Fadillah Haryono, yang turut hadir pada kegiatan itu menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas tata kelola TJSL.
“Kami ingin memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Pelatihan ini menjadi ruang penting untuk memperkuat kapasitas tim dalam membaca kebutuhan sosial dan mengukur manfaatnya secara objektif,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini para peserta mendapatkan pemahaman teknis terkait Mini Sosmap sebagai instrumen pemetaan sosial awal, serta metode SROI untuk menghitung nilai sosial yang dihasilkan dari investasi program perusahaan.
Pelatihan yang bekerja sama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) sebagai mitra pelaksana ini menghadirkan tiga pemateri berpengalaman dalam bidang SROI, CSR, dan pemberdayaan masyarakat, yaitu Muhammad Riandy, S.Ik., M.E selaku Praktisi SROI dan Program Pemberdayaan, Dr. Rina Ekawati, SE., M.M., M.Par selaku Praktisi SROI, CSR Instrument Certified serta Galeh Pujonegoro, ST., M.Si selaku Direktur Wakaf dan CSR Baitulmaal Muamalat.
Pelindo berharap peningkatan kapasitas ini dapat memperkuat program TJSL yang lebih inklusif, adaptif, dan memberikan dampak berkelanjutan bagi komunitas di sekitar wilayah operasional perusahaan.***

