google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Air Capai 2,5 Meter, Banjir Paksa 1.839 Warga Medan Mengungsi

Advertisement

Air Capai 2,5 Meter, Banjir Paksa 1.839 Warga Medan Mengungsi

28 November 2025

 


ANTARAsatu.com | MEDAN - Tercatat sedikitnya 1.839 orang warga Medan terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda kota itu dalam dua hari terakhir. Situasi belum berakhir, badan penanggulangan bencana mengimbau warga untuk tetap siaga mengantisipasi banjir susulan.


"Data sementara, jumlah warga yang terpaksa mengungsi mencapai 1.839 orang," ungkap Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Yunita Sari, Jumat (28/11).


Dari jumlah warga yang mengungsi tersebut sebanyak 645 orang di antaranya harus dievakuasi karena terjebak banjir yang di banyak lokasi mencapai 2,5 meter. BPBD Medan mencatat jumlah rumah terdampak banjir mencapai 7.402 unit.


Adapun warga yang mengungsi merupakan bagian dari sebanyak total 9.225 keluarga terdampak banjir. Dengan jumlah seluruh anggota keluarga sebanyak 29.364 jiwa.


Adapun warga yang terpaksa mengungsi ada yang memilih tinggal sementara di rumah keluarganya dan ada juga yang bertahan di 11 lokasi pengungsian yang disediakan Pemkot Medan. Yakni di Masjid Al Muttaqin di Kelurahan Kwala Bekala, Masjid Al Qomar di Kelurahan Beringin, Kantor Lurah Sei Mati dan Masjid Al Hasanah di Kelurahan Tanjung Gusta.


Kemudian Masjid Nurul Huda, Wisma Efrata dan Gereja Jeriko di Kelurahan Tangkahan. Selanjutnya Kantor Lurah Terjun, Masjid Kuningan Al Hikmah, Gereja HKBP Judea, Komplek Swalloew dan Gereja HKBP Edinajer di Kelurahan Terjun.


 BPBD Medan mencatat, wilayah yang benar-benar terdampak banjir sebanyak 28 kelurahan yang tersebar di 11 dari 21 kecamatan di kotanya. Antara lain Kelurahan Kwala Bekala, Pangkalan Mansyur dan Gedung Johor (Kecamatan Medan Johor), serta Kelurahan Beringin, Aur dan Hamdan (Kecamatan Medan Selayang).


Lalu Kelurahan Suka Raja, Kampung Baru dan Sei Mati (Kecamatan Medan Maimun), serta Kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai (Kecamatan Medan Baru). Kemudian Kelurahan Sei Kambing-B, Tanjung Rejo dan Babura Sunggal (Kecamatan Medan Sunggal).


Selanjutnya Kelurahan Sari Rejo, Polonia, Anggrung dan Petisah Tengah (Kecamatan Medan Polonia). Berikutnya Kelurahan Sei Putih Tengah, Sei Putih Barat dan Sei Sikambing D (Kecamatan Medan Petisah).


Kemudian Kelurahan Helvetia Timur, Cinta Damai dan Tanjung Gusta (Kecamatan Medan Helvetia), serta Kelurahan Sei Agul dan Karang Berombak (Kecamatan Medan Barat). Lalu Kelurahan Besar dan Tangkahan (Kecamatan Medan Labuhan), serta Kelurahan Terjun (Kecamatan Medan Marelan).


Meski kini hujan sudah reda, tetapi BPBD Medan tetap mengimbau warga untuk tetap siaga mengantisipasi terjadinya lagi kenaikan debit air secara tiba-tiba. Terlebih, curah hujan berintensitas tinggi diperkirakan BMKG masih berpeluang muncul hingga akhir tahun.


Hingga kini BPBD Medan dan berbagai instansi terkait masih bersiaga mengevakuasi warga yang membutuhkan meski banjir mulai surut. Mereka pun masih menyalurkan bantuan makanan dan minuman serta perlengkapan lain seperti tikar dan selimut.


"Pemantauan dan pendataan juga masih terus kami lakukan di daerah-daerah terdampak banjir," pungkasnya.