google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Harga Masih Mahal, Intervensi 50 Ton Cabai Merah Pemprov Sumut Tuai Kritik

Advertisement

Harga Masih Mahal, Intervensi 50 Ton Cabai Merah Pemprov Sumut Tuai Kritik

23 Oktober 2025

 

Cabai merah intervensi pasar Pemprov Sumut yang dijual di Pasar Induk Medan.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Harga cabai merah di Sumut dinilai masih tinggi meski pemprov pemerintah telah mengintervensi pasar dengan menggelontorkan 50 ton cabai ke sejumlah pasar tradisional. Upaya ini menuai kritik karena dianggap belum efektif menekan harga dan mengganggu rantai pasok pedagang grosir.


Sebagian besar cabai intervensi didatangkan dari Jawa dan mulai disalurkan ke pasar-pasar di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Dari total intervensi tersebut, sekitar 22 ton merupakan tahap pertama yang digelontorkan beberapa pekan lalu.


Berdasarkan pantauan, harga cabai di Medan hanya turun tipis dari kisaran Rp73.500–Rp78.000 menjadi Rp69.500–Rp74.000 per kilogram. Sementara di Deliserdang cuma turun dari Rp70.000 menjadi Rp68.000 per kilogram.


"Idealnya, dengan harga jual intervensi sekitar Rp50.000 per kilogram, harga cabai di pasaran bisa ditekan di bawah Rp65.000 bahkan Rp60.000 per kilogram," ungkap Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Sumatera Utara, Kamis (23/10).


Pemprov Sumut sebelumnya menyatakan, intervensi dilakukan untuk menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun dan meringankan beban masyarakat. Langkah ini bagian dari upaya menekan lonjakan harga pangan strategis yang terjadi di berbagai daerah.


Namun, kata Gunawan, pedagang grosir menilai kebijakan tersebut justru memukul rantai pasok di tingkat mereka. Distribusi cabai intervensi yang dilakukan langsung di area pedagang besar membuat pedagang eceran membeli langsung cabai pemerintah dan memotong jalur distribusi yang selama ini mereka kelola.


Pasokan cabai dari sentra produksi ke pedagang besar juga sedang menurun sehingga intervensi pemerintah dinilai kurang tepat waktu. Kondisi ini yang dinilai Gunawan membuat efek penurunan harga di pasar belum terasa signifikan.


Selain itu, penyusutan dan biaya logistik tambahan juga ikut membuat dampaknya belum maksimal di pasaran. Memang Pemprov Sumut dikabarkan menambah biaya logistik untuk memperluas jangkauan pasar serta menjaga kualitas cabai selama proses pengiriman.


Namun, Gunawan memastikan langkah ini bakal menambah beban anggaran Padahal, dengan intervensi mencapai 22 ton dari total target 50 ton, Pemprov Sumut sebenarnya telah menguasai lebih dari 50% peredaran cabai merah di Medan dan daerah sekitarnya.


Namun harga cabai grosiran saja saat ini masih bertahan di kisaran Rp60.000–Rp62.000 per kilogram. Pemprov Sumut diharap melihat kondisi faktual yang terjadi di lapangan dan mengevaluasi kebijakan ini atau membenahi teknis pelaksanaannya jika ingin tetap dilanjutkan.