ANTARAsatu.com | MEDAN – Guna deteksi dini terhadap sindikat Pekerja Migran Non-Prosedural (PMI Ilegal), Ditpolairud Polda Sumut meluncurkan Inovasi strategis bernama SIPLAKAN (Sistem Patroli Kolaboratif Berintegritas).
Inovasi yang digagas oleh AKBP Jenda Kita Sitepu, S.H, selaku Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Sumut ini bertujuan mewujudkan sistem pengawasan laut yang profesional, terintegrasi, proaktif, dan bebas dari praktik korupsi.
"SIPLAKAN hadir dengan konsep ideal mengubah patroli laut menjadi proaktif, terintegrasi, dan transparan, mengadopsi konsep Integrated Border Management (IBM). Inti dari SIPLAKAN adalah sinergi dan kolaborasi lintas instansi. Sistem ini mendorong terbangunnya koordinasi solid antar seluruh stakeholder." ucap Jenda Kita Sitepu, Selasa (22/10/2025).
Seperti diketahui wilayah perairan timur Sumatera Utara, merupakan jalur rawan bagi pergerakan PMI Non-Prosedural Ilegal dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menuju Malaysia.
Sehingga dengan Inovasi SIPLAKAN yang memiliki tujuan ganda tersebut dapat meningkatkan efektivitas patroli laut dalam pencegahan migrasi non-prosedural dan menciptakan tata kelola pengawasan laut yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Selain itu, kata Jenda Kita Sitepu, inovasi ini juga melibatkan masyarakat pesisir melalui pembentukan komunitas “Mitra Laut Berintegritas” sebagai benteng deteksi dini terhadap sindikat migrasi non prosedural.
Patroli juga akan memanfaatkan platform digital, termasuk akun Instagram khusus, sebagai kanal pengaduan untuk meningkatkan transparansi pengawasan laut.
"Secara nasional, transformasi ini diharapkan melahirkan model nasional penanganan tenaga migran non-prosedural yang bersih dari praktik koruptif, memperkuat efektivitas patroli laut, dan mendukung terwujudnya Reformasi Birokrasi Berintegritas," pungkasnya. ***
