Siswa SMPN 1 Laguboti yang mengalami keracunan sedang mendapat penanganan medis di rumah sakit.
ANTARAsatu.com | TOBA - Sebanyak 84 orang mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. Korban terdiri atas siswa dan dua petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas menyalurkan makanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Toba Freddi Seventry Sibarani mengatakan, sebanyak 49 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara sisanya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.
"RS Porsea siswa 28 orang, RS HKBP Balige siswa 19 orang dan karyawan SPPG 2 orang. Sebagian siswa sudah dipulangkan, sisanya masih diobservasi," ungkapnya, Kamis (16/10).
Dia menjelaskan, menu MBG yang disajikan terdiri dari ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy dan buah semangka. Dari hasil pemeriksaan awal, semangka yang disajikan diduga menjadi penyebab keracunan karena ditemukan dalam kondisi berlendir.
"Dari laporan tim yang mengambil sampel makanan, buah semangka agak berlendir," kata Freddi.
Para korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati dan sesak setelah makan siang di sekolah. Sebagian langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Pemerintah daerah telah menghentikan sementara kegiatan operasional SPPG Pardomuan Nauli yang menyalurkan MBG ke sekolah tersebut. Keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Toba.
"SPPG Pardomuan Nauli untuk sementara tidak operasional sampai ada evaluasi dari BGN," ujar Freddi.
Dinas Kesehatan Toba juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan untuk memastikan sumber keracunan. Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG agar kasus serupa tidak terulang.