ANTARAsatu com | JAKARTA - Soal ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) karena keluhan pemilik SUV Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) yang dikabarkan kehilangan tenaga secara mendadak, pihak Chery Sales Indonesia (CSI) langsung menanggapi masalah tersebut.
Chery Tiggo 8 CSH
Head of Brand Department CSI, Rifkie Setiawan menjelaskan bahwa hilangnya tenaga SUV berteknologi PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) ini bisa disebabkan oleh sistem perangkat lunak, meski demikian pihaknya masih meneliti penyebab utama.
"Jadi kombinasi perangkat lunak yang memang beberapa enggak harus jadi langsung perfect banget gitu, jadi ada beberapa yang mungkin perlu di-update ada bugs gitu. Nah itu sudah lumrah dalam hal teknologi. Tinggal cek saja seperti apa. Dan kalau misalkan perlu software update kami update dan lain-lain," ujar Rifkie di Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/9/2025).
Meski beberapa unggahan di media sosial terkait keluhan ini sempat dihapus, Rifkie menekankan bahwa kasus hilang tenaga kerap terjadi pada mobil elektrifikasi.
Bahkan Rifkii meyakini penarikan kembali atau recall masal tidak akan dilakukan karena masalah ini tidak terjadi secara luas.
"Penarikan masal sih enggak sih, karena ini kan enggak menjadi keseluruhan sih, bukan masalah yang general. Ya tidak begitu banyak, karena di grup saya juga enggak terlalu banyak dengar tentang si aftersales untuk itu ya. Jadi artinya sudah ditangani dengan baik," tambah Rifkie.
Sebagai informasi, Tiggo 8 CSH menggunakan mesin berkode ACTECO H4J15 berkapasitas 1.500 cc turbo dengan sistem penggerak roda depan (FWD).
Chery mengklaim mesin ini mampu menghasilkan tenaga 239,6 hp dan torsi hingga 215 Nm, serta konsumsi bahan bakar mencapai 76 km/liter berdasarkan pengujian WLTC.
Chery menegaskan pihaknya akan terus memantau dan menindaklanjuti keluhan konsumen, termasuk melakukan pembaruan perangkat lunak jika diperlukan, agar pengalaman berkendara Tiggo 8 CSH tetap optimal.