google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Isu Santet Bikin Warga Ngamuk, Nyawa Melayang Tragis

Advertisement

Isu Santet Bikin Warga Ngamuk, Nyawa Melayang Tragis

24 September 2025

 

Jasad korban akibat isu santet saat ditemukan polisi di Tapanuli Tengah.

ANTARAsatu.com | TAPANULI TENGAH - Isu santet memicu amukan massa di Dusun III, Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Seorang pria berinisial RP, 53, tewas dianiaya beramai-ramai pada Selasa (23/9) sekitar pukul 05.00 WIB.

Kapolsek Barus Iptu Mulia Riadi, Rabu (24/9), mengatakan, rumah korban lebih dulu dilempari batu lebih dari 20 kali sebelum sekelompok orang bertopeng mendatangi rumahnya. Saat pintu dibuka, korban diseret keluar dan dipukuli dengan kayu.

Korban digiring ke area persawahan di belakang rumah, di mana lebih dari 20 orang terus memukuli dan melempari batu hingga korban meninggal. Tubuh korban ditemukan dengan luka lebam dan berdarah di sejumlah bagian.

Petugas Polsek Barus yang datang ke lokasi menemukan korban sudah tidak bernyawa. Polisi mengamankan barang bukti berupa lima batu, dua potong bambu, seutas tali dan pakaian korban.

Keluarga menolak autopsi dan hanya mengizinkan visum. Polisi kemudian berkoordinasi dengan Puskesmas Barus untuk melakukan pemeriksaan luar tubuh korban.

Berdasarkan keterangan anak korban sebagai saksi kunci, polisi mengidentifikasi satu terduga pelaku. Warga berinisial AWS, 25, ditangkap dan diamankan ke Polres Tapanuli Tengah untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyidik menjerat AWS. dengan pasal berlapis, mulai dari Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan Bersama yang Mengakibatkan Kematian, hingga Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan Berat. Ancaman hukuman dalam pasal-pasal tersebut antara lain penjara seumur hidup hingga hukuman mati.

Situasi sempat memanas setelah sekelompok warga mendatangi Polsek Barus menuntut pembebasan pelaku. Polisi berhasil menenangkan massa sehingga keadaan kembali kondusif.

"Kami sudah berkoordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mengimbau warga tidak main hakim sendiri. Jika ada isu yang belum pasti, segera laporkan ke pihak berwajib," kata Iptu Mulia Riadi.