google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Cabai Merah "Lari" ke Aceh, Harga di Karo Melonjak Lebih Mahal dari Medan

Advertisement

Cabai Merah "Lari" ke Aceh, Harga di Karo Melonjak Lebih Mahal dari Medan

22 September 2025

Ilustrasi.

ANTARAsatu.com | MEDAN - Harga cabai merah di sentra produksi Kabupaten Karo melonjak hingga di atas Rp100.000 per kilogram pada perdagangan hari ini, Senin (22/9). Di Berastagi dan Kabanjahe, komoditas tersebut ditransaksikan pada kisaran Rp100.000 hingga Rp110.000 per kilogram, naik dibandingkan posisi Jumat pekan lalu.

Kenaikan harga di sentra produksi ini kontras dengan kondisi pasar di Kota Medan yang justru mencatat harga lebih rendah. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata cabai merah di Medan berada di Rp75.900 per kilogram.

Level harga itu turun Rp1.000 dibandingkan akhir pekan sebelumnya. Penurunan harga juga tercatat terjadi di Sibolga dan Pematang Siantar.

Ekonom Sumut Gunawan Benjamin menilai fenomena ini menunjukkan anomali harga, di mana wilayah produsen justru lebih mahal ketimbang wilayah konsumen. Padahal, Kabupaten Karo masih tercatat sebagai daerah dengan lahan cabai merah keriting terluas di Sumatra Utara.

Data BPS mencatat Karo memiliki 6.041 hektare lahan cabai pada 2024. Harga cabai di Medan relatif lebih murah karena kota ini menjadi pusat perdagangan utama di dataran rendah.

Banyak pedagang besar membuka lapak di Medan dengan target konsumen masyarakat sekitar. Ketika harga melonjak, dia melihat banyak pedagang beralih mencari pasokan cabai dari sumber yang lebih murah untuk menekan biaya.

Pasokan cabai di Medan juga terbantu oleh meningkatnya suplai cabai kardus atau cabai kotak dengan harga lebih terjangkau. Kondisi tersebut membuat harga cabai di Medan, Delserdang, Stabat dan dataran rendah lain cenderung turun.

Sementara itu, distribusi cabai dari Karo malah lebih banyak mengalir ke kawasan barat Sumut. Bahkan sampai ke Blangkejeren, Kutacane, Singkil, hingga Banda Aceh.

Sebelumnya, wilayah pegunungan seperti Karo rutin mengirim cabai merah ke Medan sekitar 20 ton per hari dalam dua bulan terakhir. Namun, arus distribusi kini berkurang seiring pergeseran pasokan dan dominasi cabai kardus di pasar.

"Akibatnya, harga cabai di Medan relatif lebih rendah dibandingkan daerah produsen, seperti Karo," ujar Gunawan.