Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan (kiri).
ANTARAsatu.com | MEDAN - Polda Sumatera Utara memeriksa Iptu AP, Pelaksana Tugas Kasie Propam Polres Tapanuli Selatan, usai kendaraan dinas institusi digunakan anaknya tanpa izin dan terlibat insiden lalu lintas di Medan.
Penggunaan kendaraan operasional milik negara oleh pihak tidak berwenang tersebut dinilai mencoreng disiplin internal dan menimbulkan kegaduhan publik.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyatakan, insiden ini bermula saat Iptu AP sedang bertugas di Polda Sumut dan tengah beristirahat di rumah. Dalam kondisi itu, anaknya berinisial AP, 16, diam-diam membawa mobil dinas tersebut untuk jalan-jalan.
"Kebetulan Plt Kasie Propam Iptu AP sedang tugas ke Poldasu dan setelah selesai dia istirahat di rumahnya, namun ketika tidur, mobil dibawa anaknya," ujar Kombes Ferry, Senin (7/7).
Polda Sumut menegaskan, penggunaan fasilitas dinas harus dipertanggungjawabkan secara institusional. Kombes Julihan, Kabid Propam Polda Sumut, menyebut Iptu AP kini menjalani pemeriksaan disiplin sebagai bentuk penegakan aturan internal.
Di sisi lain, penyelidikan juga dilakukan terhadap anak Iptu AP yang masih berstatus pelajar. Dia diserahkan ke satlantas untuk penanganan pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya.
Sebelumnya, mobil Propam Polres Tapsel terekam dalam video saat diteriaki warga karena diduga menabrak kendaraan lain di Jalan Pandu Simpang Jalan Palangkaraya, Kecamatan Medan Kota. Seorang perempuan, Fifie Wijaya, merekam aksi pengejaran tersebut sambil meneriakkan bahwa kendaraan dinas tersebut melarikan diri usai menyenggol mobilnya.
Mobil yang dibawa AP baru berhenti setelah dikejar dan dicegat warga di Jalan Imam Bonjol. AP mengaku hanya mencari tempat parkir dan bukan melarikan diri, sedangkan perempuan yang bersamanya disebut sebagai guru yang ditemuinya di jalan.
Keterangan AP itu dibantah oleh Fifie yang sempat menerima nomor telepon dari pria tersebut, tetapi nomor tersebut tidak aktif.
"Dia kasih nomor ke saya untuk dihubungi. Tapi ternyata itu nomor LC dan tidak bisa dihubungi," ujar Fifie dalam videonya yang kemudian viral.