Rumah TKP pembunuhan oleh Serma TDA terhadap istrinya sendiri.
ANTARAsatu.com | DELISERDANG - Seorang personel TNI berinisial Serma TDA diduga membunuh istrinya sendiri di rumah mereka di Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatra Utara. Dia ditangkap di kawasan Bandara Kualanamu saat hendak melarikan diri, Rabu (23/7).
Penangkapan dilakukan personel Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan di parkiran A bandara sekitar pukul 10.45 WIB. Saat itu, Serma TDA disebut tengah bersiap meninggalkan Sumatra Utara.
"Serma Tengku Dian Anugrah ditangkap di parkiran A dan langsung dibawa ke Pomdam I/BB untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Asrul Kurniawan Harahap, Kamis (24/7).
Pelaku lalu digelandang ke Markas Pomdam I/BB untuk menjalani pemeriksaan. Namun hingga kini belum diketahui pasti motif pembunuhan tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan korban berinisial AGY ditemukan bersimbah darah di teras rumahnya. Dia diduga ditusuk sang suami menggunakan sangkur hingga terkapar lemas.
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Warga sekitar yang melihat kejadian langsung melarikan korban ke rumah sakit.
"Di perjalanan menuju rumah sakit di Binjai, korban meninggal dunia," sebut tetangga korban.
Peristiwa ini terbongkar setelah keluarga korban berteriak histeris memanggil warga sekitar. Teriakan itu memancing perhatian lingkungan hingga polisi datang ke lokasi.
Petugas dari Polsek Sunggal, Tim Inafis Polrestabes Medan dan Pomdam I/BB langsung turun melakukan olah tempat kejadian perkara. Proses penyelidikan berlangsung di bawah koordinasi aparat militer.
Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat mengatakan pihaknya turun ke lokasi setelah menerima laporan warga. Dia memastikan penyelidikan awal telah dilakukan sesuai prosedur.
"Informasi yang kita terima dari masyarakat betul kejadian. Berdasarkan informasi tadi kita melakukan olah TKP kemudian selanjutnya berkoordinasi dengan Kodam I Bukit Barisan," kata Kompol Bambang, Rabu (23/7).
Kompol Bambang juga menyatakan kasus ini sepenuhnya ditangani institusi militer. Polisi hanya membantu pada tahap awal penyelidikan.
"Untuk penanganan selanjutnya ke Pomdam," tukasnya.