Aktivitas pemusnahan dua hektare ladang ganja di bukit Tor Sihite.
ANTARAsatu.com | MADINA - Tim gabungan BNNP Sumut dan Brimob menyergap ladang ganja seluas dua hektare di perbukitan Tor Sihite, Mandailing Natal, Rabu (23/7). Pemusnahan ladang ganja lantas dilakukan langsung di lokasi dengan cara dibakar di bawah pengamanan ketat seluruh unsur operasi.
"Ini bukan sekadar pemusnahan tanaman ganja. Ini adalah bukti komitmen bersama antara BNN, Polri dan masyarakat dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkotika," tegas Komandan Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sumut, Minggu (27/7).
Operasi terpadu itu dipimpin Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sumut Kombes Wadi Sabani. Operasi ini melibatkan sepuluh personel Brimob sebagai BKO yang dipimpin IPDA Andrico P. Sembiring. Plt. Kepala BNNK Mandailing Natal Syamsul Arifin ikut turut mendampingi tim selama misi.
Seluruh unsur operasi berkumpul pukul 07.30 WIB untuk apel pemberangkatan dari Kantor BNNK Mandailing Natal (Madina). Keberangkatan dilakukan menuju Desa Rau Rau Dolok, Kecamatan Tambangan, sebagai titik akhir kendaraan roda empat.
Sekitar pukul 09.00 WIB, tim tiba di desa dan kembali menggelar apel singkat sebelum mulai menyusuri medan berat. Perjalanan menembus hutan lebat dan perbukitan berlangsung selama empat jam.
Pukul 13.00 WIB, tim berhasil menemukan ladang ganja tersembunyi di balik vegetasi rimbun. Ladang itu ditanami ribuan batang ganja dengan tinggi mencapai dua meter.
Seluruh tanaman dicabut dan langsung dimusnahkan dengan cara dibakar di lokasi temuan. Proses pemusnahan disaksikan dan diawasi secara langsung oleh tim gabungan.
Setelah operasi selesai, tim mulai menuruni perbukitan menuju desa. Mereka tiba di titik konsolidasi pada pukul 14.00 WIB dan menutup kegiatan dengan apel akhir pukul 17.30 WIB.
Kombes Pol Wadi Sabani menyatakan pemusnahan ladang ganja ini membuktikan negara tidak akan membiarkan narkotika merusak generasi. Dia juga mengatakan selaku diperlukan deteksi dini dan aksi bersama lintas sektor.
Penindakan ini juga dinilai memerkuat kolaborasi antara lembaga penegak hukum di Sumut dalam memberantas peredaran narkoba dari hulu. Ladang ganja di kawasan terpencil itu dinilai sebagai bagian dari jaringan distribusi gelap yang menyasar pasar besar.
Kawasan perbukitan Tor Sihite selama ini dianggap rawan dijadikan lokasi persembunyian tanaman ilegal. Wilayah yang jauh dari permukiman dan akses jalan menjadi potensi pemanfaatan lahan di sana disalahgunakan.
Operasi ini juga, lanjut dia, sebagai penegasan bahwa pengawasan terhadap daerah terpencil akan terus diperkuat.
Aparat memastikan akan terus melakukan pemantauan, termasuk melalui pemetaan udara dan laporan intelijen masyarakat. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di wilayah pegunungan.
Selama 2024 hingga pertengahan 2025, Sumut masih menjadi salah satu wilayah prioritas operasi lapangan karena banyaknya temuan ladang ganja. Mandailing Natal menjadi titik paling banyak disasar.