google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pasar Modal Abaikan Isu Damai Rusia-Ukraina, Fokus Beralih ke Data Makro AS

Advertisement

Pasar Modal Abaikan Isu Damai Rusia-Ukraina, Fokus Beralih ke Data Makro AS

24 November 2025

 

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Pelaku pasar global mengabaikan perkembangan rencana perjanjian damai Rusia–Ukraina dan mengalihkan fokus pada rilis data makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan keluar pekan ini.


Meski pemerintah AS menyebut adanya kemajuan menuju penyelesaian perang, belum ada kesepakatan konkret yang dicapai kedua negara dan dampaknya terhadap pasar keuangan masih terbatas.


Minimnya respons pasar tercermin dari pergerakan indeks regional pada perdagangan Senin (24/11) pagi, yang mana mayoritas bursa Asia menguat tipis.


IHSG juga dibuka menguat ke level 8.458 sejalan dengan pasar kawasan, sementara investor bersiap memantau sederet data penting AS yang sempat tertunda publikasinya.


Gunawan Benjamin, Ekonom UISU, mengatakan pelaku pasar selama sepekan ke depan akan menunggu rilis data AS yang berpeluang mengubah ekspektasi pasar.


Serangkaian indikator tersebut diperkirakan menentukan arah sentimen, meski ketidakpastian global masih menahan laju pasar dan meningkatkan potensi volatilitas.


Pada awal pekan ini, Rupiah diperdagangkan stabil cenderung melemah ke posisi Rp16.710 per Dolar AS. Pelemahan Rupiah terjadi ketika indeks dolar bergerak stabil di kisaran 100,23.


Rupiah diperkirakan berada dalam rentang Rp16.670–Rp16.730 per Dolar AS pada perdagangan hari ini, sedangkan IHSG berpeluang bergerak di kisaran 8.430–8.480.


Di tengah kondisi tersebut, harga emas dunia juga bergerak relatif stabil di level US$4.070 per ons troy, atau setara sekitar Rp2,2 juta per gram. Mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar menjelang rilis data ekonomi AS yang menjadi perhatian utama pekan ini.