google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Rupiah Lagi di Ujung Tanduk, Cek Level Krusialnya di Sini

Advertisement

Rupiah Lagi di Ujung Tanduk, Cek Level Krusialnya di Sini

17 September 2025

 

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | JAKARTA - Semua mata tertuju pada Gedung Bank Indonesia hari ini, Rabu (17/9), di mana Dewan Gubernur akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter. Konsensus pasar memproyeksikan BI akan hold rates atau mempertahankan suku bunga acuan pada levelnya yang sekarang.


Namun, yang justru lebih ditunggu adalah sinyal dan proyeksi ekonomi yang disampaikan Gubernur BI, yang berpotensi menjadi katalis pergerakan pasar. Pada perdagangan pagi ini, IHSG dibuka menguat tipis ke level 7.964, sementara bursa Asia berjalan beragam dengan kecenderungan positif.


Di sisi lain, Rupiah mengalami tekanan pelemahan teknikal, menyentuh level 16.430 per USD. Gunawan Benjamin, Analis Ekonomi Sumut, memandang prospek Rupiah masih cukup cerah.


"Penguatan berpeluang terjadi jika BI menunjukkan sikap hawkish (lebih fokus pada pengendalian inflasi) dan tetap menjaga stabilitasnya, ditambah dengan sinyal pemotongan suku bunga dari The Fed yang semakin kuat," terangnya.


Faktor eksternal seperti imbal hasil surat utang AS (US Treasury yields) dan Dolar AS yang cenderung stagnan juga diperkirakan tidak akan memberi tekanan berarti pada Rupiah. Di dalam negeri, tekanan jangka pendek dari aksi buyback saham perbankan BUMN (Himbara) diproyeksikan telah terserap pasar dan tidak akan memberikan dampak signifikan lebih lanjut.


Meski gelontoran likuiditas dari aksi Himbara berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, dia mengingatkan untuk mewaspadai risikonya ke depan.


Banjir likuiditas ini perlu diawasi ketat karena berpotensi memicu inflasi dan memberikan tekanan berkelanjutan pada nilai tukar Rupiah jika tidak dikelola dengan hati-hati.


Pada hari ini, IHSG diproyeksikannya bergerak dalam rentang 7.900 - 8.000. Tren masih sideways dengan bias melemah. Sedangkan Rupiah akan berada di rentang krusial 16.400 (support) hingga 16.480 (resistance).


Breakout dari rentang itu akan menentukan arah berikutnya. Sementara harga emas dunia terkoreksi tipis dan stabil di sekitar $3.680 per troy ounce, atau sekitar Rp 1,95 juta per gram.