google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Di Balik Keberhasilan Ratag Menangkan Duel Jetski Dunia 2025 di Danau Toba

Advertisement

Di Balik Keberhasilan Ratag Menangkan Duel Jetski Dunia 2025 di Danau Toba

18 Agustus 2025

 

Aquabike Jetski World Championship 2025 di Danau Toba, Balige, Kabupaten Toba, Sumut, Minggu (17/8).


ANTARAsatu.com | TOBA - Aquabike Jetski World Championship 2025 telah usai. Balap air international ini telah diselenggarakan tiga kali di Danau Toba.


Tahun ini para rider pun tetap memiliki kesan yang baik setelah bermain di Danau Toba.  Ada yang menganggap Danau Toba itu menantang, ada pula yang menyebut Danau Toba indah.



Salah satunya adalah juara dunia pertama dari Indonesia Boanerges Ratag. Dia telah dua kali bertanding di Danau Toba.


Pada tahun 2024, dia hanya meraih peringkat ke-11 pada kategori endurance di Aquabike. Namun pada tahun ini, dia berhasil meraih gelar juara dunia kategori endurance.



Menurut Ratag, air di Danau Toba cukup unik dan menantang. Kondisi airnya juga tidak bisa ditebak. Oleh sebab itu, dia harus menyesuaikan kondisi jetski agar bisa mendapat perolehan terbaik.


"Airnya sangat berat, dan kita jadi tertantang sekali," kata Ratag asal Manokwari, Papua Barat, di Venue Aquabike, Pelabuhan Muliaraja, Balige, Kabupaten Toba, Senin (18/8).



Begitu pula rekannya di tim nasional, Makaio Wimlie yang berasal dari Jakarta. Menurutnya kondisi air Danau Toba tidak bisa ditebak. Namun hal tersebut menjadi tantangan bagi dirinya.


“Di Danau Toba ini kondisi tidak bisa diprediksi, kadang airnya bisa flat, bisa berombak juga,” kata Wimlie.



Selain menantang, keduanya juga menyebut pemandangan Danau Toba sangat indah. Ratag pun senang banyak penonton yang antusias melihat Aquabike.


"Pemandangannya sangat bagus, dan kita semua juga menikmati ketika ada sunsetnya," kata Ratag.


Wimlie sangat senang turut berkompetisi di Danau Toba. Menurut dia, Danau Toba punya suhu yang sejuk sehingga saat bertanding dirinya tidak terlalu merasakan kelelahan.



"Cuacanya enak sih, adem, kita nggak terlalu capek, pemandangan juga bagus, dan kita senang banyak yang nonton kita jadi semangat," kata Wimlie.


Keberhasilan Ratag memenangkan duel di Danau Toba mengantarkan pemuda asal Manokwari berusia 16 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi juara dunia Aquabike. Dia pun menjadi pebalap termuda yang meraih gelar juara dunia sepanjang sejarah penyelenggaraan Aquabike oleh Union Internationale Motonautique (UIM).