ANTARAsatu.com | MEDAN - Di tengah denyut kebutuhan energi yang terus meningkat, keberadaan terminal bahan bakar menjadi penopang vital bagi kestabilan pasokan BBM di Sumatra. Di antara 19 terminal BBM yang dikelola Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fuel Terminal (FT) Medan Group menjadi salah satu simpul paling strategis.
Terminal ini tidak hanya melayani Provinsi Sumatera Utara, tetapi juga mencakup sebagian wilayah Aceh. Peran ini menjadikan FT Medan sebagai pusat distribusi yang padat dan kompleks, sekaligus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam memastikan layanan publik sektor energi berjalan tanpa hambatan.
"FT Medan Group melayani dua provinsi yaitu Sumatera Utara dan sebagian wilayah Aceh. Hal ini menjadikan tugas FT Medan Group sangat sentral dalam menjaga pasokan energi terdistribusikan ke masyarakat, aspek HSSE juga menjadi prioritas utama," ungkap Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw, Sabtu (19/7).
Proses operasional di terminal ini menerapkan skema logistik energi nasional. BBM diterima melalui kapal tanker, ditampung ke dalam tangki timbun, lalu didistribusikan ke lembaga penyalur melalui moda darat dan rel, dengan dukungan 131 unit mobil tangki yang beroperasi setiap hari.
Distribusi bahkan diperkuat dengan pengiriman melalui kereta api, menjangkau area yang lebih luas dan efisien. Saat ini, FT Medan Group menyuplai energi ke 309 SPBU, 65 Pertashop dan 337 unit pelanggan industri.
Pasokan BBM datang dari Refinery Unit (RU) II Dumai, RU IV Cilacap serta impor dari luar negeri. Sistem ini dirancang untuk menjamin ketersediaan energi di tengah dinamika permintaan yang fluktuatif, terutama di musim libur panjang atau cuaca ekstrem.
"Di wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terdapat 19 Terminal BBM yang tersebar di lima provinsi yaitu Sumatera Utara, Aceh, Riau, Sumatera Barat dan Kepri," terangnya.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi Satya Hangga Yudha Widya Putra melakukan kunjungan langsung ke FT Medan pada Selasa (15/7). Kunjungan itu bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari langkah evaluatif untuk memastikan kualitas dan kuantitas distribusi BBM tetap terjaga hingga ke titik akhir.
Satya Hangga berdialog langsung dengan para pekerja dan mengapresiasi komitmen mereka dalam menjaga layanan energi. Dia juga menyerahkan bingkisan kepada Awak Mobil Tangki (AMT) sebagai bentuk dukungan moril dalam menghadapi tantangan di lapangan.
"Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga turut memonitor bersama terkait pendistribusian BBM ini, serta terkait siapa saja yang bisa mengakses BBM subsidi," tegas Satya.
Dengan struktur distribusi yang tersebar dan volume pasokan yang besar, FT Medan Group menjadi jantung pasokan BBM di Sumut dan Aceh. Terminal ini juga menjadi contoh bagaimana logistik energi bisa terintegrasi dengan efisiensi dan dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi.