google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Polda Maluku Bantu Korban Banjir, “Maluku Tarus Biking Bae, Basudara Tarus Biking Bae”

Advertisement

Polda Maluku Bantu Korban Banjir, “Maluku Tarus Biking Bae, Basudara Tarus Biking Bae”

10 Desember 2025

Kompol Andreas Sihite, mewakili Kapolda Maluku Irjen Pol Prof Dr Dadang Hartanto SIK SH MSI, menyerahkan bantuan 200 paket sembako kepada Ketua BKM Masjid Taufik, Yusri didampingi Ketua BKM Masjid Ar Ridho Fery
ANTARAsatu.com | MEDAN - Semboyan "Maluku Tarus Biking Bae, Basudara Tarus Biking Bae", pada Rabu (10/12/2025), menggema di halaman Masjid Taufiq di Jalan Pendidikan, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, saat warga yang terdampak banjir di kawasan itu meneriakkan semboyan tersebut.

Serempak warga meneriakkan yel-yel “Maluku Tarus Biking Bae, Basudara Tarus Biking Bae!!” Meniru tulisan tertera pada spanduk yang dipasang di lokasi.

Korban yang mayoritas para ibu-ibu itu seolah meluapkan rasa syukurnya setelah Polda Maluku melalui Kompol Andreas Sihite menyalurkan bantuan 200 paket sembako.

"Terimakasih Pak Dadang (Kapolda Maluku Irjen Pol Prof Dr Dadang Hartanto SIK SH MSI) atas bantuannya. Kami nggak nyangka, meski jauh disana (Maluku) beliau masih peduli dengan kami disini," ucap para ibu secara serentak tanpa dikomandoi.

Komitmen Polda Maluku agar Kota Medan kembali pulih ditunjukkan dengan menyalurkan bantuan 1000 paket sembako. Tak hanya di Kecamatan Medan Polonia, namun menyasar ke Kecamatan Medan Marelan dan Kabupaten Langkat.

"Ini memang menjadi komitmen kemanusiaan Polri terkhusus Polda Maluku dan Polda-Polda seluruh Indonesia, untuk menyalurkan sebanyak 1000 paket sembako bagi warga terdampak di Marelan, Medan Polonia, Langkat dan beberapa daerah lainnya. Bantuan mulai kita distribusikan sejak beberapa hari lalu dan langsung diserahkan kepada masyarakat yang selama sepekan terakhir masih berjuang dalam kondisi sulit pasca banjir," kata Kompol Andreas, yang merupakan asli anak Siantar ini.

Andreas merinci, sejak minggu lalu, menyalurkan ratusan paket sembako untuk para korban dilakukan bertahap mulai dari Marelan hingga Langkat.

"Semalam (Selasa, 09/12/2025) kami salurkan ke Langkat. Daerahnya sulit ditembus lewat jalur darat. Terpaksa kita salurkan dengan mengunakan sampan," kata Andreas. "Yang penting para korban tertolong," tambahnya.

Pada Rabu ini, bantuan diberikan kepada sedikitnya 200 korban terdampak banjir di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia.

"Miris liatnya. Para korban terpaksa mengungsi ke masjid-masjid," sebutnya.

Penyerahan bantuan 200 paket sembako dari Polda Maluku ini diserahkan Kompol Andreas H Sihite (Kasubdit 4 Ditintelkam Polda Maluku) mewakili Kapolda Maluku Irjen Pol Prof Dr Dadang Hartanto SIK SH MSI, diterima oleh Ketua BKM Masjid Taufik, Yusri didampingi Ketua BKM Masjid Ar Ridho Ferry Ramadhani, disaksikan Kepala Lingkungan 1 Teguh Lukman Priyanto, Kepala Lingkungan 2 Kelana Putra dan Tokoh Masyarakat H. Mhd Yunus, Yom Alizar, Tengku Ahmad Jajuli serta ratusan warga yang terdampak banjir di Kelurahan Polonia, Kecamatan Polonia.

Bantuan ini merupakan inisiatif solidaritas lintas wilayah, di mana Polda Maluku mengirimkan paket sembako (bahan pokok) sebagai bentuk empati Polri terhadap musibah di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Kapolda Maluku Irjen Prof Dadang Hartanto, yang merupakan alumni Akpol 1994 dan mantan Kapolrestabes Medan, menekankan bahwa ini adalah panggilan moral Polri untuk hadir sebagai saudara di tengah bencana.

Salah seorang tokoh masyarakat Yom Alizar mengatakan masyarakat penerima bantuan mengungkapkan rasa terima kasih mendalam.

"Walaupun Pak Dadang sudah berada di Maluku, tapi beliau masih ingat dengan Kota Medan, kita berterima kasih banyak, dengan bantuan ini, semoga dapat meringankan beban masyarakat. Kami ucapakan semoga Pak Dadang dan keluarga sehat selalu, serta dimudahkan urusannya, amiin," ucapnya.

Untuk diketahui wilayah Kelurahan Polonia ini adalah salah satu wilayah yang terdampak parah oleh banjir, selain beberapa wilayah lainnya. Sungai Babura dan Sungai Deli yang meluap menginvasi rumah-rumah membuat warga terpaksa mengungsi di Masjid Taufik dan Masjid Ar Ridho.

Sementara seorang ibu yang ditemui wartawan dilokasi pembagian bantuan mengatakan dirinya sekeluarga dan para warga lain terpaksa mengungsi selama dua hari berturut-turut saat air sedang tinggi-tingginya. (rel)