google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Emas Meroket ke US$4.322, Sentuh Level Tertinggi Baru

Advertisement

Emas Meroket ke US$4.322, Sentuh Level Tertinggi Baru

15 Desember 2025

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Harga emas dunia melonjak ke level US$4.322 per ons troi atau di kisaran Rp2,32 juta per gram, dan mencetak rekor tertinggi baru, pada awal perdagangan Senin (15/12). Kenaikan harga emas terjadi di tengah meningkatnya sentimen ketidakpastian global dan ekspektasi kebijakan moneter longgar Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).


Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan lonjakan harga emas masih mendapat dukungan dari kebijakan pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebelumnya.


"Harga emas masih mendapatkan angin segar dari kebijakan pemangkasan bunga The Fed dan berpotensi terus menguat di tengah tingginya ketidakpastian global," ujarnya.


Penguatan harga emas juga dipicu rilis data ekonomi China yang menunjukkan perlambatan. Pertumbuhan produksi industri China tercatat melambat menjadi 4,8% secara tahunan (year on year/yoy) pada November.


Sementara pertumbuhan penjualan ritel turun menjadi 1,3% yoy pada periode yang sama. Perlambatan data ekonomi China tersebut berdampak pada mayoritas bursa saham Asia yang bergerak terkoreksi.


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat bergerak berbeda dengan dibuka menguat di level 8.705. Namun kemudian kembali ditransaksikan di zona merah.


Gunawan menyebut perhatian pelaku pasar selanjutnya akan tertuju pada rilis data ekonomi Amerika Serikat sepanjang pekan ini. Sejumlah indikator seperti penjualan ritel, tingkat pengangguran, dan data ketenagakerjaan akan menjadi penentu arah pasar keuangan global.


Menurutnya, apabila data ekonomi AS memburuk, peluang pemangkasan lanjutan suku bunga acuan The Fed tetap terbuka. Kondisi tersebut dinilai dapat menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan domestik.


Menjelang rilis data-data penting tersebut, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah terbatas di kisaran Rp16.660 per dolar AS. Pergerakan rupiah dinilai masih relatif stabil meski tekanan eksternal tetap membayangi.


Selain menanti rilis data ekonomi global, pelaku pasar dalam negeri juga menunggu keputusan Bank Indonesia terkait penetapan suku bunga acuan. Agenda ekonomi yang padat tersebut diperkirakan membuat pasar bergerak sangat volatil dalam sepekan ke depan.


Gunawan memproyeksikan harga emas dan IHSG masih berpeluang mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak stabil dalam rentang yang sangat terbatas hingga akhir pekan ini.