google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Harga Bahan Pokok di Sumut Mulai Melambung Akibat Banjir dan Longsor

Advertisement

Harga Bahan Pokok di Sumut Mulai Melambung Akibat Banjir dan Longsor

27 November 2025

 

Banjir setinggi lebih dari 1 meter di kawasan pasar tradisional Kampung Lalang, Kota Medan, Kamis (27/11).


ANTARAsatu.com | MEDAN - Harga sejumlah bahan pokok di Sumatra Utara mulai merangkak naik setelah dilanda longsor dan banjir yang masih berlangsung akibat guyuran hujan hampir tanpa henti beberapa hari terakhir. Kenaikan harga dinilai berkaitan kuat dengan terganggunya distribusi pangan akibat banjir.


Berdasarkan pemantauan melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata cabai merah di Kota Medan naik signifikan dari Rp51.100 per kilogram pada 25 November menjadi Rp72.700 per kilogram saat ini. Harga cabai rawit juga meningkat dari Rp37.200 menjadi Rp44.100 per kilogram.


Namun, hasil pengamatan lapangan menunjukkan harga cabai hijau justru turun ke kisaran Rp20.000 per kilogram. Komoditas hortikultura menjadi kelompok pangan yang paling terdampak banjir karena hujan deras mengganggu proses distribusi dan produksi di sejumlah sentra di Sumut.


Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara menilai hujan lebat disertai bencana di berbagai daerah, baik di Sumut maupun luar provinsi, memicu pergerakan harga hortikultura yang anomali. Kondisi pasar bergerak melebar dari harga keekonomian dan berpotensi kembali muncul di daerah yang juga terdampak bencana, seperti Kabupaten Tapanuli Selatan.


Meski demikian, Gunawan memerkirakan harga hortikultura akan kembali turun setelah situasi membaik. Lonjakan harga saat ini diyakini bersifat sementara dan akan kembali mendekati titik keseimbangan seperti pada 25 November.


"Dengan catatan tidak terjadi bencana susulan dan penanganan berjalan cepat," ujarnya, Kamis (27/11).


Di sisi lain, kenaikan harga komoditas sumber protein seperti daging ayam dan telur ayam lebih dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu naiknya biaya input produksi. Harga jagung sebagai pakan ternak masih berada di kisaran Rp7.200–Rp7.500 per kilogram, menekan biaya produksi peternak.


Harga daging ayam saat ini diperdagangkan pada rentang Rp32.000 hingga Rp40.000 per kilogram berdasarkan observasi lapangan. Adapun harga telur ayam berada di kisaran Rp1.600 hingga Rp2.200 per butir.


Kenaikan harga protein ini diperkirakan berlangsung hingga awal 2026 dan tidak banyak dipengaruhi oleh bencana alam yang terjadi saat ini.