Gedung Pusat Administrasi USU.
ANTARAsatu.com | MEDAN - Seleksi Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2026–2031 mulai memanas setelah delapan kandidat dinyatakan lolos seleksi administrasi. Keputusan itu disampaikan Panitia Penjaringan pada Kamis, 11 September 2025 setelah pendaftaran resmi ditutup sehari sebelumnya.
"Hingga penutupan masa pendaftaran terdapat 14 orang yang mengambil formulir," kata Ketua Panitia Penjaringan dan Pemilihan Rektor USU 2026–2031, Prof. Dr. Tamrin, M.Sc, Senin (15/9).
Dari 14 orang yang mengambil formulir, sembilan kandidat menyerahkan berkas pendaftaran hingga batas waktu. Panitia kemudian menyatakan delapan orang memenuhi syarat administrasi dan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya.
Mereka yang lolos adalah:
- Dr. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, CA
- Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si (petahana)
-Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si
- Dr. dr. Johny Marpaung, M.Ked (OG), Sp.OG, Subsp-KFM
- Prof. Dr. Syahril Efendi, S.Si, MIT
- Prof. Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
- Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, S.T, M.T
- Prof. Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum.
Tahap audisi program kerja, lanjut Prof Tamrin, dijadwalkan berlangsung pada 24 September 2025 di Auditorium USU. Forum ini menjadi ruang bagi para calon menyampaikan visi, misi dan strategi pengembangan universitas agar lebih unggul, inovatif dan berdaya saing global sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Dia menegaska tahap audisi harus berlangsung terbuka, sehat dan konstruktif. Suasana forum juga harus tetap kondusif tanpa ujaran yang mengandung SARA maupun serangan pribadi.
Setiap kandidat diminta menjunjung tinggi persatuan serta menjaga etika akademik dalam persaingan. Persaingan dipastikan difokuskan pada adu gagasan, bukan pembunuhan karakter atau ambisi kekuasaan semata.
Dia memastikan pihak panitia akan selalu berkomitmen melaksanakan seluruh tahapan berdasarkan akuntabilitas, transparansi dan profesionalitas. Panitia ingin agar proses pemilihan berlangsung sehat, demokratis dan mencerminkan tradisi akademik yang bermartabat.