Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.
ANTARAsatu.com | JAKARTA - Program Tani Siaga yang diinisiasi PGN terbukti mampu menyerap emisi karbon hingga 4,56 ton CO₂ per hektare per tahun di wilayah Pagardewa, Sumatra Selatan. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen PGN dalam menerapkan prinsip ESG.
Atas capaian tersebut PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih penghargaan kategori Inisiatif Bidang Environmental, Social and Governance (ESG) di ajang Energi dan Mineral Festival 2025 yang digelar Kementerian ESDM bersama B Universe.
"Program ini tidak hanya memperkuat ketahanan lingkungan masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap upaya dekarbonisasi nasional," ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari, dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (4/8).
Adapun program Tani Siaga mencakup kegiatan replanting karet, penggunaan pupuk ramah lingkungan dan mitigasi risiko kebakaran hutan. PGN juga terlibat dalam program Desa Energi Berdikari (DEB), inisiatif Pertamina yang mendorong kemandirian energi lokal di lebih dari 200 desa hingga 2025.
Melalui pemanfaatan energi terbarukan oleh masyarakat, program DEB telah menurunkan emisi karbon hingga 729.493 ton CO₂ ekuivalen. Di sisi tata kelola, PGN juga terus mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG).
Yakni di setiap proses bisnis dan pengambilan keputusan strategis. Prinsip ini diyakini menjadi pondasi penting dalam menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Gas bumi sebagai komoditas utama dalam bisnis PGN memegang peranan penting dalam menurunkan emisi karbon karena karakteristiknya yang lebih bersih dibanding batu bara dan minyak bumi," tambah Rosa.
Bagi PGN, penghargaan ini semakin mempertegas perannya sebagai subholding gas Pertamina yang mendukung agenda transisi energi nasional. Rosa memastikan PGN berkomitmen akan terus melanjutkan upaya dekarbonisasi dengan memperluas akses energi bersih.
Yakni melalui pembangunan jaringan gas (jargas) serta menjaga keberlanjutan di seluruh lini operasional.