google.com, pub-7586912727531913, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Diwarnai Drama Perlawanan, Sumut Bongkar Dua Diskotek Sarang Narkoba

Advertisement

Diwarnai Drama Perlawanan, Sumut Bongkar Dua Diskotek Sarang Narkoba

14 Agustus 2025

 

Gubernur Sumut Bobby Nasution (bertopi) memimpin pembongkaran diskotek Marcopolo (Sky Garden) di Deliserdang dengan pengaman ketat aparat, Kamis (14/8).


ANTARAsatu.com | DELISERDANG - Pemprov Sumut membongkar dua diskotek yang diduga menjadi sarang narkoba, yakni Diskotik Marcopolo di Deliserdang dan Diskotik Blue Star di Langkat, Kamis (14/8). Meski pembongkaran dipimpin langsung seluruh unsur Forkopimda, tetapi sempat diwarnai drama perlawanan dari oknum-oknum pemuda.


Di depan Diskotik Marcopolo—sebelumnya bernama Sky Garden—ratusan pemuda berusaha menghalangi pasukan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP yang mengamankan proses pembongkaran. Petugas akhirnya bisa memasuki bangunan untuk memeriksa lokasi yang diduga menjadi tempat transaksi dan konsumsi narkoba.


Alat berat kemudian dikerahkan untuk merobohkan gedung secara bertahap. Selain diwarnai drama perlawanan, Pengelola Diskotik Marcopolo juga sempat mengklaim bangunan tersebut sebagai markas ormas, bukan diskotek.


Selanjutnya proses pembongkaran berjalan di bawah pengawalan ketat pasukan gabungan. Sempat juga terjadi insiden pelemparan oleh oknum dari luar kompleks, tetapi pelaku langsung diamankan.


PT PLN turut memutus aliran listrik ke lokasi untuk memastikan operasi berjalan lancar. Pembongkaran serupa juga dilakukan di Diskotik Blue Star, Langkat, pada waktu bersamaan.


Gubernur Bobby Nasution menyatakan, pembongkaran dilakukan karena kedua diskotek tidak memiliki izin bangunan dan operasional. Ditambah lagi informasi dari Kapolda mengenai transaksi narkoba yang kerap terjadi di dalamnya.


Pembongkaran itu dihadiri seluruh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sumut. Termasuk Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Kajati Sumut Harli Siregar serta Bupati Deliserdang dan Langkat.


Bobby memastikan pembongkaran seperti ini akan terus dilakukan terhadap tempat hiburan malam (THM) yang terbukti melanggar. Dia juga meminta kepala daerah mencabut izin THM jika ditemukan indikasi narkoba.


Terkait dengan adanya klaim dari pihak pengelola bahwa bangunan Marcopolo adalah markas ormas, Bobby membantah hal itu dengan menunjukkan berbagai bukti. Seperti adanya peralatan DJ, speaker dan kasus kematian pengunjung akibat overdosis narkoba di tempat itu.  


"Tidak mungkin kantor ormas ada alat DJ-nya. Ini jelas tempat hiburan ilegal," ujar Bobby.