ANTARAsatu.com | SERDANGBEDAGAI - Kantor Desa Pekan Tanjung Beringin, Kamis (14/8), dipenuhi senyum dan tepuk tangan. Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tanjung Beringin berkumpul untuk memberi apresiasi kepada Wagito Purnomo, warganya yang berhasil menaklukkan dua dunia sekaligus: akademik dan olahraga.
Wagito, seorang atlet disabilitas dengan kelainan fungsi kaki, menuntaskan pendidikan sarjana di program studi S1 Ilmu Keolahragaan, Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna, Medan. Wisuda yang dipimpin Ketua STOK, Dr. dr. Hj. Liliana Puspa Sari, S.Pd., M.Kes., menjadi bukti bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus batasan fisik.
Perjuangan Wagito tidak berhenti di kampus. Ia juga meraih medali emas cabang olahraga para atletik pada Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) 2024 di Solo, ajang bergengsi bagi atlet penyandang disabilitas di Indonesia. Setiap langkahnya di lintasan adalah simbol keberanian dan ketekunan yang menginspirasi banyak orang.
Kehadiran pemerintah dan aparat keamanan menambah hangat suasana. Kasubbag Umum Mawar Nasution dan Indah Dwitulani mewakili Camat Tanjung Beringin, Wakapolsek Ipda Brimen Sihotang, personel Koramil 11/TB Serda Peris Panggabean, Serda Akbar Darminto dari Pos Angkatan Laut Bedagai, serta perangkat desa termasuk Jon Priadi, Wahyu Agustia, Zulkifli Harahap, dan Vina Adelia, semua memberikan penghargaan khusus kepada Wagito.
"Kita dukung optimal warga kita yang meraih pencapaian akademis sarjana. Bang Gito ini juga atlet NPC peraih medali emas level nasional, bukti nyata bahwa keterbatasan (cacat kaki) tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi," ujar Ipda Brimen.
Kehadiran pemerintah dan TNI-Polri bukan sekadar formalitas. Itu adalah bentuk nyata apresiasi dan dukungan terhadap pendidikan dan prestasi warga, sekaligus motivasi bagi generasi muda di Tanjung Beringin untuk mengejar mimpi, menembus keterbatasan dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa.