Wartawan Unit Polda Sumut Kecewa, Balai Wartawan Digusur, Alih Fungsi Bisnis Bhayangkari

Advertisement

Wartawan Unit Polda Sumut Kecewa, Balai Wartawan Digusur, Alih Fungsi Bisnis Bhayangkari

Dyan Putra
17 April 2025

Gedung Balai Wartawan Polda Sumut
ANTARAsatu.com | MEDAN - Para wartawan unit Polda Sumut kecewa dengan beralih fungsi Balai Wartawan Polda Sumut yang diresmikan Komjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak, ketika masih menjabat Kapolda Sumut, pada 21 Maret 2023, menjadi gerai waralaba Bhayangkari Polda Sumut.


Ruangan berukuran 7x8 meter yang memiliki fasilitas Air Conditioner (AC), WIFI dan meja bundar untuk wartawan serta meja konprensi pers yang saban hari diduduki wartawan, kini tinggal kenangan.


Sebelumnya, Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak dalam 8 commander wish mengatakan para wartawan sebagai mitra strategis menjaga Kamtibmas di Sumut. Hal itu pun terbukti dengan memberikan perhatian penuh membangun Balai Wartawan.


Namun berbeda, di kepemimpinan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, saat ini wartawan sepertinya tidak dibutuhkan lagi.


Hal itu ditandai dengan menggusur Balai Wartawan yang sejatinya tempat para wartawan bekerja agar supaya tertib dan tidak berkeliaran di Mapolda Sumut.


Ironisnya, Balai Wartawan itupun akan disulap beralih fungsi dijadikan tempat usaha bisnis gerai waralaba Bhayangkari Polda Sumut.

Suasana dalam gedung Balai Wartawan Polda Sumut 
Pantauan awak media, pada Kamis (17/4/2025) siang, barang-barang di dalam Balai Wartawan mulai dikeluarkan yang konon katanya pindah ke lantai II Prana Cafe disamping gedung utama Mapolda Sumut.


Menanggapi penggusuran Balai Wartawan Polda Sumut oleh Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Kordinator Wartawan Mitra Humas Poldasu Jos Tambunan dari Harian Medan Pos menceritakan ikhwal berdirinya Balai Wartawan di Polda Sumut.


"Pak Panca prihatin melihat wartawan yang tidak ada tempat di Polda Sumut. Beliau sangat respek dengan  wartawan. Selama bertugas mulai sebagai Kapolres hingga Direktur Penyidikan KPK dan Kapolda Sulawesi Utara, beliau sangat dekat dengan  wartawan hingga akhirnya menjadi Kapolda Sumut dan mendirikan Balai Wartawan," kata wartawan senior tersebut.


Dengan kedekatannya kepada wartawan, beliau benar-benar melihat bahwa wartawan itu bisa diajak kerja sama makanya beliau dalam 1 dari 8 commander wish menyebutkan, "Jadikan Wartawan sebagai Mitra Strategis menjaga Kamtibmas di Sumatera Utara".


Awalnya, kata Jos Tambunan, waktu itu pak Panca mau membuat Balai Wartawan di gedung samping Masjid, namun pihak Dit Intelkam membutuhkan gedung itu sebagai pelayanan SKCK.


Selanjutnya salah seorang dari Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut, menyarankan agar Balai Wartawan dibuat di samping kantin Pujasera.


"Sebenarnya pak Panca waktu itu menginginkan Balai Wartawan itu dekat dengan gedung utama, bukan dibelakang apalagi diluar dari Mapolda Sumut. Tapi karena lokasinya tidak ada lagi sehingga jadilah dibangun Balai Wartawan," jelasnya.


Jos Tambunan yang telah puluhan tahun menjadi wartawan unit Polda Sumut, menilai penggusuran Balai Wartawan sebagai bentuk kurangnya harmonisasi pimpinan Polda Sumut saat ini dengan para awak media.


Menurut Jos, dikhawatirkan lambat laun wartawan tidak diperbolehkan masuk ke Balai Wartawan yang baru di lantai 2 Prana Cafe karena melewati penjagaan pintu 3 keluar PJU.


Dia menilai, jika memang pimpinan Polda Sumut berupaya meningkatkan usaha bisnis Bhayangkari alangkah baiknya dibangun gedung baru dilahan kosong dekat parkiran, yang mana lahan masih luas di Polda Sumut.


"Teman-temannya wartawan banyak yang bertanya apakah Kapolda Sumut Irjen Whisnu mau atau peduli dengan tugas-tugas wartawan. Mereka melihat dalam setiap kesempatan kurang respek bahkan sepertinya bersikap pura-pura peduli," ujarnya.


Hal sama juga disampikan Havez wartawan Waspada Online yang mengaku merasa kecewa dengan berpindahnya Balai Wartawan yang telah ada sebelumnya.


Ia menerangkan awalnya gedung Balai Wartawan dibangun Komjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut diperuntukan untuk mendukung kinerja wartawan di Mapolda Sumut.


"Tetapi ini anehnya, kok gedung yang sudah diresmikan buat kawan-kawan wartawan malah dipindahkan," keluhnya.


Senada dengan Freddy Santoso wartawan Tribun Medan yang juga merasa kecewa dengan pemindahan gedung Balai Wartawan.


"Sudah nyaman kami bekerja di sini. Fasilitas yang disediakan pun lengkap. Namun mengapa gedung buat wartawan ini malah dipindahkan," cetusnya.


Begitu juga Dedi wartawan Ok Medan, mengungkapkan sangat tidak patut Balai Wartawan yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat saling bertukar dan menggali informasi tentang kegiatan di Mapolda Sumut, kini malah diambil alih Bhayangkari.


Padahal sambung Dedi, selama ini Balai Wartawan selalu digunakan teman-teman wartawan Unit Polda Sumut untuk sarana dan tempat menulis berita sebelum dikirim ke redaksi masing-masing kantor media.


"Kamis sebagai wartawan yang saban hari meliput kegiatan Polda Sumut sangat kecewa dengan kebijakan pengambilalihan Balai Wartawan ini. Selama ini, Balai Wartawan peruntukannya jelas untuk tempat kami menulis berita dan konferensi pers, tapi sekarang mau diambil alih yang katanya untuk usaha bisnis Bhayangkari," sesalnya.


Ferry Irawan, wartawan Kompas TV juga menyesalkan dan kecewa dengan pemindahan gedung Balai Wartawan di Polda Sumut.


"Apa urgensinya pemindahan gedung Balai Wartawan tersebut. Keberadaan balai ini sangat membantu kami dari media televisi dalam membuat berita mendukung kinerja Polda Sumut," ujarnya.


Sedangkan, jurnalis Nusantaraterkini.co, Rozie beranggapan dengan beralih fungsi Balai Wartawan mengindikasikan peran kehumasan belum mendapatkan posisi yang strategis di Polda Sumut.


"Harusnya, di era digitalisasi seperti ini, kehumasan memiliki peran yang lebih krusial. Apalagi untuk menghalau informasi hoaks dengan mitra menyampaikan informasinya adalah jurnalis," katanya.


Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, saat dikonfirmasi membenarkan pemindahan gedung Balai Wartawan ke lantai II Prana Cafe Polda Sumut.


"Pemindahan ini hanya sementara karena nantinya ada pembangunan di gedung Balai Wartawan. Saya pun kurang tahu bentuk pembangunannya karena ini instruksi pimpinan bang," ujarnya. (ril/red)