Aktivitas para personel Lantas saat Operasi Zebra Toba 2025.
ANTARAsatu.com | MEDAN - Polda Sumut memfokuskan Operasi Lilin Toba 2025 pada pengamanan arus mudik Natal dan Tahun Baru serta perbaikan rumah ibadah di wilayah terdampak bencana. Operasi ini juga diarahkan untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pengamanan mudik dan ibadah Natal menjadi prioritas karena tingginya mobilitas masyarakat dan kondisi wilayah yang masih terdampak bencana hidrometeorologi. Operasi tersebut juga mengedepankan misi kemanusiaan, termasuk pembersihan dan perbaikan rumah ibadah, relokasi tempat ibadah sementara serta percepatan pemulihan akses jalan dan infrastruktur vital.
Kapolda menyatakan Polda Sumut menyiapkan 11.417 personel gabungan dari Polri, TNI, pemerintah daerah dan instansi terkait lain untuk mendukung operasi tersebut. Pengamanan diperkuat dengan pendirian 166 posko yang terdiri dari 90 pos pengamanan, 63 pos pelayanan dan 13 pos terpadu di berbagai titik strategis.
Dia menegaskan seluruh personel sudah diperintahkan bersiaga penuh selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kesiapsiagaan maksimal dinilai penting karena potensi pergerakan masyarakat yang tinggi selama periode tersebut.
"Libur panjang ini diprediksi akan datang 5,5 juta lebih orang ke Sumatera Utara. Karena itu, saya tidak membolehkan personel untuk izin cuti agar pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan secara maksimal," katanya, Kamis (18/12).
Kapolda mengungkapkan Sumut menjadi salah satu provinsi tujuan favorit masyarakat saat libur Nataru. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan RI, sekitar 5,53 juta orang diperkirakan akan melakukan mobilitas di wilayah Sumut selama periode Nataru.
Kondisi tersebut, menurut Kapolda, harus diantisipasi melalui kesiapan personel, optimalisasi posko pengamanan dan pelayanan serta koordinasi lintas sektor. Langkah itu dilakukan untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik.
Selain pengamanan lalu lintas dan kamtibmas, Operasi Lilin Toba 2025 juga memastikan kesiapan pendukung pelayanan publik. Ketersediaan BBM, listrik, jaringan komunikasi serta kelancaran distribusi logistik menjadi bagian dari perhatian utama selama operasi berlangsung.
Kapolda juga mengungkapkan adanya tren penurunan angka kecelakaan lalu lintas sepanjang Januari hingga November 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, upaya pencegahan dan pengamanan tetap ditingkatkan selama Operasi Lilin Toba berlangsung.
Sinergi antarinstansi juga dinilai penting di tengah meningkatnya tantangan akibat bencana hidrometeorologi yang melanda 19 kabupaten/kota di Sumut. Yang mana menjelang perayaan Nataru, Sumut dihadapkan pada tantangan kompleks.
Terutama dampak curah hujan tinggi yang memicu banjir dan tanah longsor yang mengganggu akses jalan, distribusi logistik, hingga aktivitas masyarakat.
Adapun Operasi Lilin Toba 2025 akan digelar selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Operasi ini diharapkan mampu menjamin kelancaran mudik, kenyamanan ibadah Natal serta keamanan masyarakat di seluruh wilayah Sumut.
