Surya, Wagub Sumatera Utara.
ANTARAsatu.com | MEDAN - Pemprov Sumut menyiapkan delapan langkah khusus untuk menekan inflasi sebesar 0,76% secara month to month pada Juli 2025. Kebijakan ini juga diharapkan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Ini adalah langkah percepatan pertumbuhan ekonomi yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat," ucap Wakil Gubernur Sumut Surya, di Medan, Selasa (12/8).
Sebanyak delapan kebijakan itu meliputi percepatan realisasi APBD, percepatan realisasi PMA dan PMDN, percepatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah, pengendalian harga pokok, dan pencegahan ekspor impor ilegal.
Kemudian perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dan industri manufaktur, serta kemudahan perizinan usaha.
Wakil Gubernur mengatakan dirinya telah menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Langkah ini dilakukan untuk memetakan daerah yang inflasinya menjadi perhatian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyumbang inflasi di Sumut pada Juli 2025 adalah beras dan bawang merah. Kelompok pendidikan juga turut menjadi faktor pendorong.
Menurut BPS, biaya pendidikan cenderung meningkat pada Juli dan Agustus karena pembayaran uang kuliah. Kondisi ini turut memengaruhi laju inflasi.
Sementara itu, produksi beras di Sumut disebut mencapai puncak pada Juni. Saat ini beberapa daerah sudah memasuki kemarau sehingga produksi beras diperkirakan menurun pada September dan Oktober.
Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Sumatera Utara, menilai harga bawang merah dan beras menjadi penyumbang utama tekanan inflasi, di tengah naiknya harga kelompok makanan dan minuman.
"Lonjakan harga bawang merah dan beras menjadi kontributor terbesar inflasi Sumut pada Juli," ungkapnya.
Menurut dia, tekanan inflasi dipicu penurunan pasokan di tengah permintaan konsumsi yang terus membaik. Peningkatan permintaan dipengaruhi kebijakan insentif pemerintah, termasuk program makan bergizi gratis (MBG) yang mendorong konsumsi sejumlah komoditas.
Untuk Agustus 2025, peluang inflasi dan deflasi diyakinnyai masih terbuka sama kuat. Beras menjadi salah satu komoditas yang berpotensi turun pada Agustus karena membaiknya sisi pasokan.