ANTARAsatu.com | JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membuka layanan posko pengaduan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk memastikan berjalan secara adil, terbuka, dan tidak diskriminatif.Direktur Jenderal Pendidikan PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen Gogot Suharwoto menyampaikan paparan dalam acara Forum Bersama Pengawasan SPMB 2025/2026 di Jakarta Pusat.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa masyarakat di seluruh Indonesia dapat melaporkan dugaan kecurangan selama proses penerimaan murid melalui kanal digital resmi milik kementerian maupun ke instansi pendidikan daerah.
“Kalau ada menemukan kecurangan atau praktik-praktik kecurangan, baik orang tua, atau siapa saja, masyarakat di seluruh Indonesia, tolong disampaikan di posko kami,” ujar Gogot saat memberi keterangan di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Berikut Saluran Pengaduan yang Disediakan:
• Situs ULT Kemendikbud: ult.kemdikbud.go.id
• Posko ITJEN Kemendikdasmen: posko-pengaduan.itjen.kemendikdasmen.go.id
• Dinas Pendidikan atau Inspektorat Daerah setempat
Gogot juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) di 38 provinsi, pelaksanaan SPMB secara umum berjalan tertib dan lancar. Namun, potensi kecurangan tetap dimitigasi dengan tindakan yang tegas.
“Secara umum, pelaksanaan SPMB saat ini telah berjalan lancar dan kondusif. Adapun masalah atau kendala yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan dengan cepat dibantu pihak terkait. Kami juga telah melakukan langkah-langkah mitigasi, seperti membentuk Forum Pengawasan SPMB,” tambahnya.
Kemendikdasmen memastikan bahwa pelaksanaan SPMB di berbagai daerah telah mengacu pada Petunjuk Teknis (Juknis) Tahun 2025, yang merupakan turunan dari Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 tentang SPMB.
Hingga saat ini, sekitar 232 kabupaten/kota dan 10 provinsi sudah memulai proses SPMB. Menurut Gogot, daerah lain akan menyusul memulai kegiatan seleksi siswa baru tersebut dalam rentang waktu satu hingga dua minggu ke depan, menjelang awal Juli 2025.