Redaksi

15 Desember 2025

Kementan akan Pulihkan 437 Hektare Lahan Cabai Terdampak Bencana di Sumut

 

Lahan pertanaman terdampak longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Kementerian Pertanian akan merehabilitasi 436,99 hektare lahan cabai di Sumatra Utara yang terdampak bencana banjir dan longsor. Rehabilitasi tersebut diprioritaskan pada komoditas cabai karena luas lahan terdampak dinilai signifikan dan berpotensi memicu kenaikan harga pangan.


Direktur Sayur dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian M Agung Sanusi mengatakan, selain Sumatra Utara, rehabilitasi juga dilakukan di Sumatra Barat dengan total luasan sekitar 440 hektare. Kementan menyiapkan lebih dari 1.800 saset bibit cabai serta bantuan pengolahan lahan untuk mendukung percepatan pemulihan.


"Kami bergerak cepat terutama untuk lokasi terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Untuk cabai, total sekitar 440 hektare—Sumut 436,99 hektare dan Sumbar 3,04 hektare. Insya Allah minggu ini sudah clear semuanya," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar secara virtual, Senin (15/12).


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah terus bekerja keras menjaga stabilitas harga pangan. Perhatian khusus perlu diberikan pada komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan, termasuk cabai.


Di Sumatra Utara, data Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan harga cabai paling tajam pada minggu kedua Desember terjadi di Kabupaten Nias. Harga cabai di wilayah tersebut melonjak 119,37% dibandingkan minggu kedua November.


Kenaikan harga cabai merah juga tercatat di sejumlah daerah lain, antara lain Nias Utara sebesar 43,55%, Padanglawas Utara 36,21%, Padanglawas 30,62%, Tapanuli Selatan 26,63%, Simalungun 26,05%, dan Langkat 23,28%. Tren kenaikan serupa terjadi di Kabupaten Batubara, Mandailing Natal, Kota Tebingtinggi, dan Kabupaten Samosir.


Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya menyatakan Pemprov siap memberi dukungan penuh terhadap rehabilitasi lahan hortikultura tersebut. Dukungan itu diharapkan dapat menekan potensi lonjakan harga pangan di tengah status Sumut yang masih berada dalam kondisi bencana.


"Kita akan memberikan dukungan penuh terhadap rehabilitasi lahan hortikultura. Mudah-mudahan melalui kerja sama seluruh pihak, kenaikan harga komoditas di Sumut bisa kita redam," ujarnya seusai rapat.