ANTARAsatu.com | MEDAN - Pemprov Sumut menggelar Fast Track Young Preneur (FYP) 2025 untuk memperkuat kemampuan inovasi dan digitalisasi wirausaha muda. Program ini diarahkan menjadi motor penguatan ekosistem UMKM Sumut yang masih didominasi pelaku usaha mikro.
Wakil Gubernur Sumut Surya menyampaikan bahwa FYP ditujukan untuk mendorong 1.700 pelaku UMKM naik kelas. Ia mengatakan struktur ekonomi Sumut masih menghadapi tantangan karena 98% pelaku usaha berada pada skala mikro dan hanya sebagian kecil yang berkembang.
"Ini adalah momentum penting bagi kebangkitan wirausaha muda dan UMKM Sumut. Struktur ekonomi kita masih menghadapi tantangan mendasar, 98% pelaku usaha di Sumut adalah usaha mikro, namun hanya sebagian kecil yang naik kelas" ujar Surya dalam pembukaan FYP 2025 di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu (10/12).
FYP dirancang sebagai pembinaan berjenjang yang meliputi pelatihan, pendampingan, sertifikasi, kurasi, business coaching, akses pembiayaan serta business matching. Surya menekankan, kolaborasi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi Sumut yang cepat, inklusif dan berkelanjutan.
Ia juga mendorong peserta untuk membangun karakter dan integritas bisnis, termasuk menuntaskan legalitas usaha. Seperti NIB, sertifikasi halal dan standar kualitas produk. Surya menilai inovasi dan digitalisasi menjadi kunci agar UMKM tidak tertinggal dalam persaingan usaha.
"Terus lakukan inovasi dan digitalisasi. Dunia usaha saat ini adalah dunia digital. Tanpa adaptasi kita tertinggal. Pelaku UMKM, beranilah scale-up dan bermitra," kata Surya.
Dia memastikan Pemprov Sumut berkomitmen melanjutkan FYP tahun berikutnya. Dengan memperluas inkubasi sektor strategis, memfasilitasi akses permodalan, memperkuat kurasi dan standardisasi produk serta membuka akses lebih besar ke pasar modern dan ekspor.
