Redaksi

24 November 2025

IHSG Cetak Rekor Terbaik, Melambung 1,85% Didorong Rupiah dan Emas

 

Ilustrasi.


ANTARAsatu.com | MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (24/11), dengan lonjakan 1,85% ke level 8.570,254, mencetak rekor tertinggi baru. Lonjakannya melampaui sebagian besar bursa Asia yang hanya menguat terbatas.


Sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBRI, BREN dan PTRO tercatat menjadi penopang utama kenaikan indeks. Penguatan IHSG turut dipacu oleh pergerakan mata uang Rupiah yang kembali stabil setelah sempat melemah di atas Rp16.700 per dolar AS.


Rupiah berbalik arah dan ditutup di level Rp16.690 per dolar AS, memberi sentimen positif ke pasar ekuitas. Menurut pelaku pasar, lonjakan indeks juga didorong ekspektasi penurunan suku bunga acuan ke depan.


Kenaikan IHSG sejalan dengan tren penguatan harga emas yang bergerak stabil cenderung naik. Emas dunia diperdagangkan di kisaran US$4.070 per ons troy atau setara sekitar Rp2,2 juta per gram.


Harga emas mendapat dorongan dari rilis data ekonomi Amerika Serikat yang sebelumnya menunjukkan pelemahan. Namun pelaku pasar masih menunggu rilis sejumlah data penting.


Yakni inflasi produsen (PPI) dan penjualan ritel AS, yang dinilai berpotensi mengubah arah pasar dalam waktu dekat. Jika data inflasi dan penjualan ritel melemah, peluang penguatan lanjutan pada emas, Rupiah dan IHSG berpeluang membesar.


“Pelaku pasar masih menantikan serangkaian data ekonomi AS yang dirilis pekan ini," kata Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).