Redaksi

19 November 2025

BI "Main Aman", Rupiah dan IHSG Langsung Bereaksi Positif

 


ANTARAsatu.com | MEDAN - Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5% dalam pengumuman kebijakan moneter hari ini, Rabu (19/11). Keputusan tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar dan menunjukkan sikap BI yang memilih langkah berhati-hati menjelang keputusan suku bunga The Federal Reserve pada Desember 2025.


Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat yang memicu ragam spekulasi kebijakan moneter turut meredam kekhawatiran pelaku pasar di tanah air. Setelah BI tidak mengubah BI Rate, rupiah langsung menguat ke 16.690 per dolar AS pada sesi perdagangan sore.


Bahkan, Ekonom UISU Gunawan Benjamin menilai efek kebijakan hari ini masih berpotensi menambah penguatan rupiah pada perdagangan besok.


"Keputusan BI mempertahankan suku bunga akan membuat ongkos pengendalian rupiah ke depan bisa diminimalisir, terutama di tengah dinamika global yang belum stabil," ungkapnya, di Medan.


Indeks harga saham gabungan juga bergerak positif. IHSG ditutup naik 0,53% ke 8.406,557, ditopang saham perbankan dan emiten besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, BRMS dan BUMI.


Penguatan rupiah ikut menopang pergerakan indeks sehingga kebijakan BI dinilai masih mampu mengakomodasi kebutuhan pelaku pasar. Begitu pula membentuk sentimen positif di pasar keuangan domestik.


Di sisi lain, harga emas dunia bergerak melemah ke US$4.089 per troy ounce, atau sekitar Rp2,2 juta per gram. Pelaku pasar menantikan rilis FOMC minutes yang akan menjadi referensi baru bagi ekspektasi kebijakan moneter The Fed.


"Harga emas diperkirakan tetap bergerak volatil pada perdagangan berikutnya," pungkas Gunawan.