![]() |
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana saat mendonor darah. |
ANTARAsatu.com | MEDAN - Minggu pagi itu, tenda-tenda putih berdiri rapi di Merdeka Walk, Medan, menjadi saksi kesibukan yang tak biasa dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Polda Sumatera Utara menggelar aksi donor darah massal yang menyatukan polisi dan warga dalam misi kemanusiaan.
"Donor darah ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga bagian dari pengabdian Polri kepada masyarakat," ujar Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana, di sela kegiatan, Minggu (29/6).
Aksi donor darah itu menjadi bagian dari rangkaian Car Free Day yang dipadati pengunjung. Sejak pagi, warga dari berbagai kalangan sudah mengantre di lokasi.
Petugas medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) dibantu personel Polda Sumut melayani pendonor satu per satu. Proses berjalan tertib dan penuh semangat.
Wakapolda Sumut Brigjen Rony turut menyingsingkan lengan sebagai pendonor. Dia didampingi Pejabat Utama Polda Sumut dan para Bhayangkari yang juga ikut menyumbangkan darah.
Langkah kecil itu menyampaikan pesan besar. Polisi tak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi hadir bersama warga dalam urusan kemanusiaan.
Makna Hari Bhayangkara tak sekadar seremoni. Polda Sumut menjadikannya momen untuk berbagi dan mendekatkan diri ke masyarakat.
Donor darah dipilih, kata Rony, sebagai bentuk nyata kontribusi Polri. Setiap kantong darah yang terkumpul diharapkan bisa menyelamatkan nyawa.
Kehadiran masyarakat juga menambah hangat suasana. Banyak dari mereka tampak datang bersama keluarga dan ikut serta dalam kegiatan.
Tak hanya donor darah, sejumlah kegiatan digelar selama peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polda Sumut. Ada olahraga bersama, bakti sosial, sunatan massal, hingga pelayanan kesehatan gratis.
Kegiatan ini dilangsungkan tidak hanya di Medan, tetapi juga di polres-polres jajaran. Semangat kebersamaan dan pelayanan menjadi benang merahnya.
Menurut Rony, dengan semangat ini mereka ingin menunjukkan wajah humanis di tengah masyarakat. Termasuk lewat kegiatan sosial seperti donor darah.
Polda Sumut juga menggandeng berbagai mitra. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya memperluas manfaat kegiatan.
Di sela acara, banyak anak-anak yang ikut bermain dan menyapa para polisi. Kehangatan itu menjadi bukti bahwa jarak antara warga dan aparat bisa didekatkan lewat tindakan sederhana.
Bagi Brigjen Rony, aksi kemanusiaan seperti ini menjadi ruang bagi Polri untuk belajar dari masyarakat. Sebuah pengingat bahwa pengabdian sejati hadir dalam bentuk empati.
Melalui peringatan Hari Bhayangkara ini, Polda Sumut ingin mengajak semua pihak untuk terus menebar kebaikan. Sebab keamanan dan kemanusiaan berjalan beriringan.