Ilustrasi.
ANTARAsatu.com | MEDAN - Nilai tukar Rupiah diproyeksikan bergerak dalam rentang sempit atau sideways di antara Rp 16.630 hingga Rp 16.670 per Dolar AS pada perdagangan Jumat (5/12). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan untuk mencapai level 8.690.
Pada sesi pagi, Rupiah tercatat melemah ke level Rp 16.660 per Dolar AS. Pelemahan ini terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar AS (DXY) yang berada di kisaran level 99.
Di sisi lain, IHSG membuka perdagangan dengan menguat ke level 8.658. Mengikuti tren positif mayoritas bursa saham Asia yang bergerak sideways.
Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), memproyeksikan pergerakan pasar keuangan akan cenderung datar sepanjang hari.
"Secara keseluruhan, kinerja mata uang Rupiah berpeluang bergerak sideways hari ini. Demikian pula IHSG, berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.630 hingga 8.690," jelasnya.
Proyeksi ini muncul di tengah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pemulihan. Data klaim pengangguran mingguan AS turun menjadi 191 ribu, lebih baik dari ekspektasi pasar yang berada di atas 200 ribu.
"Penurunan data tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi AS yang berpeluang mengurangi spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga acuan The Fed," tambah Benjamin.
Sementara itu, harga emas dunia relatif stabil di kisaran US$ 4.200 per ons troy, atau setara dengan sekitar Rp 2,25 juta per gram. Harga komoditas safe haven ini tampak tidak terpengaruh signifikan oleh data pengangguran AS.
Harga emas cenderung bergerak sideways di akhir pekan menjelang minimnya sentimen pasar baru.
