Ilustrasi.
ANTARAsatu.com | MEDAN - Pelaku pasar keuangan domestik bersiap menghadapi pekan yang sangat menegangkan dengan fokus utama pada keputusan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) yang akan diumumkan beberapa hari ke depan. Agenda ekonomi penting dari dalam dan luar negeri berpotensi membuat pasar bergerak sangat volatil.
"Sepekan ke depan menjadi pekan yang sangat menegangkan bagi pelaku pasar. Ada banyak agenda penting yang tengah dinanti dan yang paling utama adalah keputusan bunga acuan The Fed," ungkap Gunawan Benjamin, Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), di Medan, Senin (8/12/2025).
Selain keputusan The Fed, pasar juga akan menyimak rilis data ekonomi kunci. Dari dalam negeri, akan dirilis data penjualan kendaraan bermotor di awal pekan dan indeks kepercayaan konsumen pada hari Selasa.
Sementara dari eksternal, sejumlah data ekonomi penting dari China dan Amerika Serikat juga akan mempengaruhi sentimen. Menghadapi kondisi tersebut, sikap pelaku pasar diperkirakan akan sangat berhati-hati.
"Sikap pelaku pasar juga akan sangat berhati-hati dengan sejumlah agenda penting tersebut," tambah Benjamin.
Pada perdagangan pagi, Senin (8/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat terbatas ke level 8.676. Diikuti penguatan nilai tukar Rupiah yang berada di angka Rp 16.635 per Dolar AS.
Penguatan Rupiah terjadi meski imbal hasil surat utang AS (US Treasury) meningkat dan Dolar Index menguat terbatas. Sementara itu, harga emas dunia bergerak stabil di sekitar US$4.201 per ons troy (sekitar Rp 2,25 juta per gram).
Pergerakan emas dan pasar keuangan secara keseluruhan diproyeksi tidak hanya bergantung pada keputusan The Fed. Namun juga pada arah kebijakan moneter mereka ke depan yang akan sangat menentukan tren harga.
